Cara Sederhana yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Stunting

Cara Sederhana yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Stunting

DEPOKPOS – Stunting adalah kondisi saat anak-anak tidak tumbuh sebagaimana mestinya. Ini bisa terjadi kalau mereka tidak mendapat gizi yang cukup, baik dari makanan maupun asupan nutrisi lainnya. Kondisi ini bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.

Stunting bukan hanya masalah terkait kesehatan namun juga bertautan dengan dimensi lain seperti, ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya sehingga karakteristik permasalahan stunting berhubungan dengan banyak dimensi lainnya. Menurut Global Nutrition Targets 2025 dari World Health Organization (WHO), stunting terjadi saat anak mengalami pertumbuhan yang terhambat secara permanen.

Bacaan Lainnya

Ini disebabkan oleh kurangnya nutrisi dan infeksi berulang dalam 1000 hari pertama kehidupannya. Jadi, stunting terjadi ketika seseorang tidak mendapatkan cukup makanan yang mengandung kalori, protein, dan nutrisi penting lainnya dalam waktu yang lama, membuat tubuhnya menjadi pendek atau sangat pendek.

Stunting dapat mengakibatkan masalah pertumbuhan dan perkembangan fisik yang tidak dapat dibalikkan pada anak, serta menurunkan kapabilitas, kemampuan kognitif, dan keterampilan motorik. Menurut Setiawan dan Machmud (2018), anak yang mengalami stunting cenderung memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang lebih rendah dibandingkan dengan anak yang normal, dan hal ini dapat berdampak hingga masa dewasa.

BACA JUGA:  Guru Besar FKUI Dorong Upaya Preventif Kurangi Risiko Ablasio Retina

Penurunan IQ pada anak stunting juga dapat berpengaruh pada performa buruk di sekolah serta tingkat pendidikan yang rendah, yang bisa menjadi penyebab kurangnya keterampilan untuk bersaing dalam dunia kerja di era globalisasi.

Menurut Khairani dalam jurnalnya yang berjudul Situasi Stunting di Indonesia Terkait Topik Utama, Stunting bukan hanya masalah gangguan pertumbuhan fisik saja, namun juga mengakibatkan anak menjadi mudah sakit, selain itu juga terjadi gangguan perkembangan otak dan kecerdasan, sehingga stunting merupakan ancaman besar terhadap kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

Kasus stunting di Indonesia masih menjadi permasalahan besar yang memerlukan penanganan serius seluruh pihak, sehingga saat ini Pemerintah Indonesia telah menjadikan program penanganan stunting sebagai program prioritas nasional yang memerlukan penanganan secara terintegrasi guna menekan peningkatan jumlah kasus. Target penurunan stunting pada tahun 2024 sebesar 14% kemudian,

Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Rapat Kerja Nasional BKKBN, dimana prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di 2022.

Untuk mengatasi masalah stunting yang mengkhawatirkan bagi masa depan Indonesia, Presiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Presiden No. 72 tahun 2021. Tujuannya adalah agar semua pihak bisa bekerja bersama secara terkoordinasi untuk menurunkan angka stunting menjadi 14% pada 2024 sesuai target pemerintah. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah melalui berbagai lembaga menyusun kebijakan yang ditujukan untuk membantu masyarakat di seluruh Indonesia mengatasi stunting.

BACA JUGA:  Guru Besar FKUI Dorong Upaya Preventif Kurangi Risiko Ablasio Retina

Permenkes No. 23 tahun 2014 mengharapkan semua tingkatan pemerintahan dan masyarakat turut serta dalam meningkatkan gizi individu dan kelompok. Untuk itu, pemerintah daerah perlu membuat kebijakan yang sesuai dengan kondisi stunting di daerah masing-masing, dengan kerjasama antar-sektor yang saling mendukung.

Perencanaan penyusunan program dapat dilakukan dengan melakukan koordinasi dan kolaborasi antara stakeholders pada pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah desa, sektor bisnis atau perguruan tinggi. Koordinasi dan kolaborasi juga menjadi tantangan dalam penyusunan dan implementasi kebijakan di tingkat daerah karena stakeholders pada tingkat daerah belum memiliki kesadaran dan pemahaman akibat stunting.

Di Indonesia, stunting menjadi salah satu masalah besar karena faktanya bukan hanya mempengaruhi tinggi badan, tetapi juga bisa memengaruhi kemampuan berpikir dan belajar anak. Berikut cara-cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting:

1. Asupan Nutrisi yang Baik: Anak-anak butuh makanan sehat dan bergizi untuk tumbuh dengan baik. Pastikan mereka makan makanan yang mengandung protein, vitamin, mineral, dan karbohidrat. Contohnya, susu, telur, sayuran, buah-buahan, dan makanan berserat.

BACA JUGA:  Guru Besar FKUI Dorong Upaya Preventif Kurangi Risiko Ablasio Retina

2. ASI (Air Susu Ibu): Memberikan ASI pada bayi adalah salah satu cara terbaik untuk memberikan nutrisi yang dibutuhkan. ASI mengandung zat-zat penting yang dapat membantu pertumbuhan dan melindungi bayi dari penyakit.

3. Perhatikan Kesehatan Anak: Rutin periksa kesehatan anak ke dokter atau petugas kesehatan. Ini bisa membantu mendeteksi dini jika ada masalah pertumbuhan.

4. Hidup Sehat: Selain makanan, gaya hidup juga penting. Pastikan anak-anak aktif bergerak dan bermain. Olahraga membantu pertumbuhan tulang dan otot anak.

5. Pengetahuan Orang Tua: Orang tua juga punya peran penting. Mereka perlu tahu mengenai gizi sehat dan cara merawat anak yang baik. Orang tua Tidak perlu malu jika anak mengalami stunting. Sebaliknya, mereka diharapkan untuk segera mencari bantuan atau nasihat dari dokter maupun ahli gizi untuk membantu anak mereka tumbuh dengan sehat.

Dengan melakukan hal-hal sederhana ini, kita bisa membantu mencegah stunting dan melindungi masa depan generasi kita. Kesehatan anak adalah investasi bagi masa depan bangsa. Yuk, kita jaga bersama agar anak-anak tumbuh dengan sehat dan kuat!

Dinda Meilinia
Mahasiswa STEI SEBI

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui WhatsApp di 081281731818

Pos terkait