Dinkes Depok Klaim Berat Badan 4.230 Balita Naik dalam Sepekan

Sebelumnya, DPRD kota Depok merekomendasikan agar program tersebut dihentikan sementara waktu

DEPOK – Pelaksanaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal yang diberikan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok saat ini sudah memasuki hari ke dua belas. Sepekan berjalan, sebanyak 4.230 balita dari 9.282 balita yang menjadi sasaran atau sebesar 45,57 persen tercatat mengalami kenaikan berat badannya.

“Alhamdulillah terjadi kenaikan berat badan pada balita sebanyak 45,57 persen. Data tersebut dikumpulkan per tanggal 18 November lalu berdasarkan hasil penimbangan di setiap posyandu,” tutur Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati dilansir situs resmi Pemkot Depok, Selasa (21/11/23).

Bacaan Lainnya
BACA JUGA:  Tour De Situ 2023 Bangkitkan Pariwisata Kota Depok

Mary menyebutkan, dengan bertambahnya berat badan balita tersebut berarti terjadi kenaikan status gizi. Pihaknya juga terus melakukan pemantauan dan pengawasan selama 28 hari hingga 8 Desember mendatang.

“Harapan kami terus terjadi kenaikan status gizi pada balita sasaran pemberian PMT lokal dan dapat ditindaklanjuti para orang tua untuk memberikan menu serupa dimana terdapat dua sumber protein hewani,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Tour De Situ 2023 Bangkitkan Pariwisata Kota Depok

“Serta juga tetap mendapatkan dukungan dari seluruh komponen di wilayah mulai dari Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) melalui Ojek Cantik Menghantarkan Makanan untuk Balita Stunting (Ocan Bananas), Wirausahawan Baru (WUB), Puskesmas, kecamatan, serta kelurahan setempat,” tandasnya.

Sebelumnya, DPRD kota Depok merekomendasikan agar program tersebut dihentikan sementara waktu.

Anggota DPRD Kota Depok, Ikravany Hilman, menyebut Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok belum siap menjalankan program tersebut.

BACA JUGA:  Meningkatkan Konsumsi Ikan Sebagai Pencegahan Stunting

Ikra menyebut, karena kurangnya sosialisasi ini berakibat tujuan dari program menjadi tidak tercapai.

“Padahal tujuan dari program dengan anggaran Rp 4,9 miliar ini bukan tentang bagi-bagi makanan, tapi tentang memberi edukasi masyarakat dalam memberi makanan bergizi kepada anak,” jelasnya.

Program ini dinilai hanya akan membuang-buang uang miliaran jika perbaikan tidak dilakukan. Anak dikatakannya tidak akan berubah kondisinya menjadi lebih baik karena edukasi yang tidak maksimal dari Pemkot Depok.

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui WhatsApp di 081281731818

Pos terkait