DEPOKPOS – Dalam kehidupan yang dipenuhi dengan ketidakpastian dan kompleksitas, ada yang menghadapi tantangan yang tak terlihat oleh mata biasa: gangguan obsesif kompulsif, atau OCD. Terkadang disalahpahami sebagai sifat kekhawatiran biasa, Obsessive Compulsive Disorder atau OCD sebenarnya adalah gangguan mental yang serius yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.
Apa sebenarnya OCD itu? Bagaimana cara mengidentifikasinya? Dan yang lebih penting, bagaimana cara mengatasi dan mengelolanya?
OCD atau Obsessive Compulsive Disorder adalah gangguan mental yang ditandai dengan adanya obsesi yang mengganggu, berulang, dan tak terkendali, yang diikuti oleh kompulsi, yaitu tindakan berulang yang dilakukan untuk meredakan kecemasan atau ketegangan yang dihasilkan oleh obsesi tersebut. Misalnya, seseorang mungkin memiliki obsesi tentang kebersihan dan terus-menerus mencuci tangan mereka hingga merusak kulit, atau obsesi tentang keselamatan dan terus-menerus memeriksa pintu atau jendela.
Tidak seperti kebiasaan atau preferensi pribadi, obsesi dan kompulsi OCD tidak dapat dihentikan dengan keputusan sadar atau motivasi untuk berubah. Mereka merupakan gejala dari gangguan mental yang memerlukan perhatian dan penanganan yang serius.
Namun, ada harapan. Terapi perilaku kognitif (CBT) telah terbukti efektif dalam mengelola simptom OCD, dengan fokus pada mengubah pola pikir dan perilaku yang merugikan. Selain itu, obat-obatan tertentu juga dapat membantu mengurangi gejala OCD, meskipun penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental sebelum memulai pengobatan.
Yang terpenting, penting bagi kita untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang OCD, membantu mengurangi stigma yang terkait dengan gangguan ini, dan memberikan dukungan kepada mereka yang berjuang melawan OCD setiap hari. Dengan demikian, kita dapat membongkar misteri OCD, membuka jalan bagi kesembuhan, dan memperjuangkan kebebasan bagi mereka yang terkena dampaknya.
Penulis: Ajeng Leica Syaharani