Sociopreneurship Tren Kekinian Generasi Millenial

Terciptanya Sociopreneur bermula dari adanya kondisi wilayah dan masyarakat yang terjepit dalam pemenuhan kebutuhan, serta meningkatnya tantangan global dalam kehidupan.

Melihat fakta bahwa Indonesia merupakan negara dengan penduduk terpadat keempat didunia dan angka kemiskinan yang cukup tinggi membuat dimensi peluang dan tantangan semakin berkembang sehingga kaum muda kekinian semakin antusias mencari dan menemukan masalah apa yang patut untuk dipecahkan.

Bacaan Lainnya

Sociopreneur harus berusaha terus mencari peluang dan menciptakan berbagai aktivitas inovatif untuk meningkatkan taraf ekonomi dan sosial masyarakat marjinal. Para pelaku sociopreneurship harus bisa memahami permasalahan sosial dan menggunakan kemampuan kewirausahaan (entrepreneurship) untuk menciptakan peningkatan terutama di bidang kesejahteraan, pendidikan, lingkungan, dan ekonomi.

Hal yang penting dijaga sebagai seorang sociopreneur adalah keseimbangan antara misi sosial dan profit. Sociopreneur yang terlalu condong dengan aspek sosialnya cenderung akan sulit tumbuh, tetap kecil, dan selalu kesulitan untuk bisa survive secara finansial. Sebaliknya, terlalu menekankan pada sisi profit bisa saja akan membelokan dari misi yang dimilikinya, sehingga seolah menjadi jauh dari aspek sosial dari socialpreneur tersebut.

Masalah yang dihadapi oleh sociopreneur saat ini adalah sulitnya membangun kontinitas dalam berbisnis sosial. Selain itu, masalah sekaligus tantangan pengembangan sociopreneur pemuda salah satunya adalah adanya bonus demografi. Bonus demografi salah satunya bisa menjadi pedang bermata dua bagi pemuda dalam konsep sociopreneurship, bisa menjadi kekuatan ataupun Boomerang kehancuran jika tak mampu memanfaatkan secara maksimal. (Rahmawati Nur Ma’rufah)

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui WhatsApp di 081281731818

Pos terkait