
Pernah nggak sih kamu bilang “I love you” ke sahabatmu? atau sekedar “I care about you’” ke sahabat? atau gombalan lain yang semisal itu? Mungkin nggak akan terucap seperti itu, tapi kita tahu persis apa yang dia rasakan meski tak terucap dalam kata.
Persahabatan itu sesuatu yang unik, dia akan selalu ada di sekitar kamu saat kamu sedang jatuh sejatuh-jatuhnya, menyemangati kita saat dunia sedang tidak ramah-ramahnya, membuatmu tersenyum dalam kegalauanmu. Dan ketika kamu bahagia, dia tersenyum karena juga merasakan kebahagiaanmu.
Namun ada kalanya datang sebuah cinta datang tanpa permisi, membuat kita melayang dan kemudian kita menjadi sibuk dengan “hati”, termakan gombalan “I love you”, “I miss you” atau lainnya, lalu yang terjadi adalah kita seolah melupakannya, tanpa disadari lebih menitik-beratkan pasangan yang baru kita punya, daripada sahabat yang telah menemani kita sekian lama.
Nah. sebelum kita meninggalkan mereka hanya karena cinta, ada baiknya kita selalu ingat bahwa sahabat akan selalu ada untuk kita, selalu.
Sahabat sudah tinggal dan menetap lama di kehidupan kita, bahkan mungkin sebelum kita mengenal kata cinta. Kamu dan sahabatmu telah saling berbagi rasa tentang apa saja. Bertukar cerita dari pagi hingga petang bahkan malam demi melegakan hati yang terhimpit masalah. Juga bahu membahu menyelesaikan segala persoalan.
Tak adil rasanya kalau kemudian kita perlahan menjauh hanya karena lebih ingin menghabiskan waktu dengan si dia. Kita tak bisa begitu saja mengalihkan porsi sahabat dan menggantinya dengan satu tempat baru bagi dia yang belum tentu ada selamanya.
“Ah gua nggak menjauh, itu kan perasaan lo aja.” Nah ini kalimat ngeles paling standard yang kita punya, iya kan?
Kita ngga merasa menjauh karena memang tak pernah berniat menjauh, tapi disadari atau tidak nyatanya kita memang menjauh, menjaga jarak tanpa sengaja dengan lebih banyak menghabiskan waktu bersama si dia.
Memiliki kekasih bukan berarti harus menutup diri dari persahabatan. Sahabat merupakan unsur penting agar hubungan dengan “si dia” bisa berjalan tetap seimbang. Disaat memiliki kekasih, bukan berarti semua waktu kita tercurah untuknya, disini peran sahabat justru sangat penting untuk mengimbangi agar tidak mengekslusifkan diri.
Ingat! Sahabat bukan “ban serep” yang akan kita datangi hanya ketika kita ada masalah dalam percintaan, jangan hanya datang kepadanya saat kita dalam kegalauan dan perlu support. Kekasih bisa saja hanya singgah sementara di hidup kita, namun sahabat adalah keluarga yang dia akan selalu ada selamanya. So, jangan pernah tinggalkan sahabatmu hanya karena cinta. Mereka adalah sosok yang patut kamu pertahankan keberadaannya, selamanya. (Agie Dwi Prasasti/PNJ)