Relokasi Gaza Bukan Solusi!

Relokasi Gaza Bukan Solusi!

Oleh: Titin Hanggasari, Aktivis Muslimah

Sejenak tidak masuk akal, jika Indonesia mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, tetapi malah merelokasi warga dari tanahnya. Sebab siapa yang berani menjamin relokasi ini membebaskan mereka dari penjajahan Israel? Sekaligus menjamin jika Palestina sudah merdeka dan bisa kembali ke tanah airnya.

Bacaan Lainnya

Lalu ada apa dengan rencana Presiden Prabowo siap merelokasi1000 warga Gaza ke Indonesia? Belum-belum niat baik ini sudah menuai kontroversi. Bahkan dikhawatirkan rencana ini menjadi blunder yang akan membangkitkan protes dari dalam dan luar negeri. Terjadi konflik juga apabila benar, Indonesia akan membuka pintu ini, maka negara Islam lain yang terdekat, akan kehilangan alasan kenapa tidak merelokasi Gaza.

Dan lebih jauh lagi, jawaban yang mengkhawatirkan, ini tidak akan memberikan solusi sama sekali bahkan bisa berpotensi memupus kemerdekaan Palestina. Sampai-sampai pengamat isu geopolitik Timur Tengah Smith Alhadar angkat tanggap terhadap masalah ini. Ia menilai Prabowo harus mewaspadai keputusannya yang nanti bisa mendapat protes dalam negerinya sendiri. Bukankah Indonesia kini sedang resah? Dilanda masalah ekonomi dan politik? Sampai pada taraf Indonesia gelap? Segelap realisasi MBG dan yang lainnya? Dengan begini, mampukah mengatasi bendungan banjir pengungsi di tengah negerinya sendiri dilanda banjir masalah (bbc.com, 11/4/2025).

Relokasi Bentuk Ketundukan ke AS-Israel/Yahudi

Sangat gampang memahaminya. Jika relokasi tersebut terwujud, maka itu bentuk ketundukan Indonesia kepada proyek AS dan Yahudi. Ini hanyalah kedok penjajah, padahal proyek tersebut hanya akan membuka jalan kaum kafir, melenggangkan langkahnya untuk menguasai kaum Muslim khususnya Gaza, Palestina.

BACA JUGA:  Premanisme Meresahkan, Islam Menjamin Keamanan

Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surah an-Nisa ayat 141: (Yaitu) orang yang menunggu-nunggu (peristiwa) yang akan terjadi pada dirimu. Apabila kamu mendapat kemenangan dari Allah mereka berkata, “Bukankah kami (turut berperang) bersama kamu?” Dan jika orang kafir mendapat bagian mereka berkata, “Bukankah kami turut memenangkanmu,1 dan membela kamu dari orang mukmin?” Maka Allah akan memberi keputusan di antara kamu pada hari Kiamat. Allah tidak akan memberi jalan kepada orang kafir untuk mengalahkan orang-orang beriman.

Dan sungguh relokasi adalah taktik halus yang diinginkan penjajah memuluskan jalan pengusiran warga Gaza. Kita mesti ingat, jeli, dan cerdas. Ingat! Bagaimana AS bernegosiasi, memberikan mediasi dalam menyusun solusi jangka panjang dari konflik ini. Salah satunya membangun jalur Gaza yang hancur akibat perang, di sinilah titik awal ide relokasi itu.

Huh! Apakah dunia percaya? Sedang rakyatnya AS sendiri sudah mulai banyak memberontak kebijakannya. Kini dunia semakin cerdas mengamati. Jika sampai Gaza berhasil dikosongkan, AS dan Yahudi akan semakin bebas menguasai tanah suci Muslim sedunia ini menjadi miliknya. Dan jika tidak mau direlokasi mereka pasti tetap akan dihabisi. Lalu penjajah menyalahkan siapa? Pasti kekeh menyalahkan Gaza, benar bukan? Di satu sisi mereka mempertahankan negerinya, negeri Syam yang dimuliakan, sisi yang lain tidak menuruti perintah penjajah. Dia akan enteng berkata, “Salah sendiri enggak mau direlokasi,” katanya. Dan akhirnya mereka tetap terus dibombardir.

BACA JUGA:  Menakar Keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis di Depok: Tantangan dan Tolak Ukur Keberhasilan

Selaras sekali, pada kejadian awal Februari Trump kembali menggencarkan usul kontroversial agar AS bisa mengambil alih Gaza. Kemudian setelah mendapatkan berbagai kritik, Trump kembali mengubah pernyataannya, yang membuat berbagai pihak bingung. Bagi kita tak usahlah bingung, karena sudah menjadi sifat penjajah mengerahkan segala taktiknya untuk bisa mencaplok dan menaklukkan daerah jajahannya. Sampailah akhirnya pada rencana Prabowo mau menampung 1000 warga Gaza di kloter pertama, meski ini masih dalam pelobian Trump, baiknya kita kawal terus ada motif apa di balik ini semua.

Ternyata setelah Trump tidak berhasil negosiasi relokasi ke negara Timur Tengah. Di jagat maya telah banyak warga net yang menduga rencana Prabowo untuk melobi presiden Trump setelah AS mengumumkan tarif resiprokal 32% untuk barang dari Indonesia (BBCNews Indonesia, 11/4/2025).

Solusi Gaza

Relokasi bukan solusi! Sebagaimana yang disampaikan pakar fikih kontemporer sekaligus founder Institut Muamalah Indonesia KH Muhammad Shiddiq al-Jawi kepada media umat. info Ahad, (13/4/2025), pemindahan penduduk Gaza adalah tidak sah dan tidak diperbolehkan secara syariat. Kenapa? Karena perpindahan tersebut, akan meninggalkan kewajiban jihad yang harus dilakukan bagi Muslim yang ingin merampas tanah airnya.

Maka, solusinya ya tetap melakukan jihad fii sabilillah, sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah SWT:

وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” (QS al-Baqarah: [2]:190).

BACA JUGA:  Paradoks Proteksi : Menimbang Ulang Hambatan Perdagangan

Oleh karena itu, seharusnya semua Muslim di dunia ini segera sadar, menyatu perasaannya, menyamakan pikirannya. Dan menggunakan satu aturan untuk mengenyahkan penjajahan ini. Bukankah fakta telah membelalakkan mata dunia? Kekejaman penjajahan Israel dan bantuan AS sudah melampaui batas? Beberapa aturan perang telah dilanggarnya. Bahkan PBB tak berkutik memberikan sanksi kepadanya.

Padahal, Gaza sudah memanggil jihad! Dan mestinya Muslim seluruh dunia menyambutnya serentak dengan gembira ria. Tersebab panggilan ini berhadiah surga tanpa hisab. Tetapi kenapa pemimpin negeri Muslim tidak bisa bergerak mengerahkan tentara dan berjihad menolong Gaza? Inilah bukti jika negara-negara Muslim ini disekat-sekat nasionalisme dan prinsipnya yang tak boleh ikut campur urusan negara lain.

Maka ketika semua cara sudah dikerahkan untuk membantu mengentaskan masalah Palestina, namun sampai detik ini tidak ada yang membuahkan hasil, benar solusi hakiki seluruh Muslim di dunia ini harus bersatu. Agar kita bisa menolong saudara kita di Gaza dan tidak memberikan harapan sama sekali kepada penjajah. Pamungkasnya dengan mengirimkan tentaranya, mengusir dan mengenyahkan mereka. Mendorong penguasa Muslim untuk melakukan jihad. Yakin ini akan menggetarkan Israel dan AS.

Kemudian segera membaiat Khalifah sebagai kepemimpinan tunggal yang akan memutus sekat-sekat nasionalisme. Dengan satu institusi pemerintahan Khilafah. Sehingga penjajah kapok tidak pernah mau kembali lagi. Kabur bersama akal-akalannya yang tak bermoral. []

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui email [email protected]

Pos terkait