NATO, Jembatan Diplomasi Pertahanan dalam Menghadapi Ancaman Non-Tradisional

Oleh: Ratu Hanun T.W.A, Mahasiswi HI UIN Jakarta

Dewasa ini, isu pertahanan tak lagi terbatas pada operasi militer, melainkan meliputi berbagai ancaman non-tradisional seperti terorisme, cybersecurity, perlucutan senjata nuklir, keamanan ekonomi, keamanan lingkungan, keamanan energi, keamanan maritim, dan perdagangan senjata. Isu pertahanan yang telah disebut menjadi sangat penting dan harus ditangani secara serius oleh negara, sebab menyangkut eksistensi sebuah instansi berdaulat.

Bacaan Lainnya

Diplomasi pertahanan merupakan salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh negara-negara untuk menghadapi isu pertahanan. Diplomasi pertahanan dapat membantu membangun kepercayaan dan kerja sama antar negara dalam mengatasi ancaman keamanan yang ada. Dalam pengertiannya secara rinci menurut Cottey dan Forster (2004), Diplomasi Pertahanan merupakan penggunaan kekuatan militer pada masa damai dan terkait dengan kementerian pertahanan sebagai alat kebijakan luar negeri dan keamanan, khususnya penggunaan kerjasama dan bantuan militer. Negara-negara dapat berkolaborasi dalam berbagai bidang, seperti intelijen, teknologi, dan pelatihan, serta berbagi informasi dan pengalaman dalam memerangi ancaman pertahanan. Hal ini membuat negara-negara perlu mengembangkan strategi pertahanan yang menyeluruh dan melibatkan partisipasi semua pihak terkait, baik dari sektor publik maupun swasta.

Urgensi Diplomasi Pertahanan

Seiring dengan perkembangan zaman, tantangan keamanan dunia semakin kompleks dan terus menerus berkembang. Negara yang semula hanya berfokus pada keamanan militer, kini tak lagi menjadi tumpuan utama. Ancaman keamanan non-tradisional yang beragam justru menjadi masalah rumit sebab keragaman jenisnya. Oleh sebab itu, diplomasi pertahanan hadir untuk membangun kepercayaan dan kerjasama antarnegara dalam mengatasi ancaman keamanan yang ada.

Dengan bekerja sama, negara-negara dapat memperkuat kapasitas pertahanan mereka dalam menghadapi ancaman keamanan yang semakin kompleks, juga membantu mencegah konflik dan meningkatkan stabilitas regional dan global. Melalui diplomasi pertahanan, negara-negara dapat berbagi informasi dan pengalaman serta membantu mengurangi biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan kapasitas pertahanan juga mempercepat respons terhadap ancaman keamanan yang muncul. Dalam beberapa kasus, diplomasi pertahanan dapat membantu suatu negara untuk menghindari konflik yang merugikan bagi kepentingan nasional mereka. Diplomasi pertahanan yang efektif dapat meminimalkan risiko ancaman non-tradisional sekaligus menghindari eskalasi kekerasan yang tidak perlu.

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui WhatsApp di 081281731818

Pos terkait