Wakaf mempunyai dimensi ekonomi strategis dalam pemberdayaan dan peningkatan profuktivitas ekonomi masyarakat di Indonesia bila dikelola dengan baik dan intensif. Program wakaf produktif menjadi inisiatif baru pengembangan Wakaf, agar lebih bermanfaat di masyarakat. Istilah wakaf produktif merujuk pada skema pengelolaan wakaf. Harta benda yang diwakafkan digunakan dalam kegiatan produksi dan hasilnya di salurkan sesuai dengan tujuan wakaf.
“Ada persoalan yang lebih serius dari bencana alam atau tragedi kemanusiaan, yaitu kemiskinan. Dan inilah ruang muamalah yang luar biasa, ruang kebaikan yang luar biasa, kami bertekad bukan sekedar ingin mengentaskan kemiskinan, kami bersama umat ingin membebaskan kemiskinan dari umat. Selama umat diera kemiskinan, selama itu pula umat akan gagl menjadi rahmatan lil alamin,” demikian dikatakan Ahyudin selaku Presiden Global Islamic Philanthropy dalam acara Waqf Business Forum, Sabtu (13/6).
Sementara artis yang juga praktisi bisnis dan investasi Adrian Maulana mengajak untuk menjadikan momen saat ini untuk me-reset kembali apa yang menjadi tujuan kita dalam hidup.
“Begitu juga dalam bisnis, jangan sekedar mencari keuntungan semata. Pun kalau kita mencari keuntungan, kita kembalikan lagi dijalan Allah, karena Allah yang menjadi tujuan kita, dan untuk mendapatkan surga-Nya kita harus bikin perencanaan mau lewat jalan apa, entah itu wakaf atau sedekah,” jelas Adrian.
Lebih lanjut Adrian mengatakan jika dirinya dulu belajar investasi karena berpikir supaya jika Allah beri kesempatan berumur panjang, dirinya bisa hidup dimasa tua dengan tenang.
“Wakaf-lah yang merupakan perniagaan yang tidak akan merugi, yang pahalanya akan terus mengalir tanpa batas waktu,” tegas Adrian.
Pada kesempatan yang sama salah satu wakif Yayasan Global Wakaf yang juga pengusaha muda Fithor Muhammad juga mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk masuk ke bisnis era new normal yaitu bisnis yang berjalan dengan cara kebaikan dimana dirinya bersama perusahaan yang dipimpinnya ingin sebanyak-banyaknya membantu keluarga Indonesia untuk dapat memiliki rumah sebagai salah satu kebutuhan hidup yang layak.
“Hidup ini harus berdampak, pertanyaannya berdampak seperti apa? Saya meyakini membangun bisnis ini adalah membangun dan menebar dampak kebaikan. Dan melalui wakaf produktif kita mewakafkan saham agar bisa memberi dampak yang lebih luas. Di Harmony Land kita membangun rumah, namun sejatinya rumah terakhir kita adalah makam atau kuburan, maka dari situ kita harus mempersiapkan semuanya,” jelas CEO Harmony Land Group ini.
“Sedekah jariah sebagai salah satu amalan yang pahalanya akan terus mengalir sampai kita meninggal dan wakaf produktif disebut juga sebagai perpanjangan dari sedekah jariah yang salah satu produknya adalah wakaf saham,” pungkas Fithor. []