Masalah depresi kesepian sangat berbahaya dan perlu dicegah, karena dapat menyebabkan pikiran pikiran yang berujung dengan kematian, banyak remaja hingga lansia merasakan kesepian dari beberapa faktor seperti masalah keluarga, teman, pasangan serta pekerjaan yang menekan. Sehingga seseorang itu merasa tak punya tempat untuk memahami kondisi mereka, sebab masih banyak orang orang yang berpikir bahwa permasalahan penyakit ini adalah hal yang biasa sering terjadi. Dilansir hellosehat.com berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. John Cacioppo, seorang psikolog di University of Chicago di Amerika Serikat, Kesepian juga dikaitkan dengan factor internal seseorang, misalnya memandang rendah diri akibat tidak percaya diri. Orang yang memiliki kepercayaaan diri yang kurang percaya bahwa mereka tidak layak mendapatkan perhatian dari orang lain. Kondisi inilah yang dapat menyebabkan seseorang merasa kesepian atau terkucilkan.
Dilansir oleh intisari.grid.id, kesepian juga lebih mematikan daripada obesitas dan harus dianggap sebagai resiko kesehatan masyarakat, melihat 218 penelitian , mereka menemukan bahwa isolasi social meningkatkan resiko kematian seseorang lebih dari obesitas, yang meningkatkan resiko kematian hingga 30 persen, ketika firma asuransi kesehatan Cigna mealkukan surevei nasional terhadap 20.000 orang dewasa, mereka tampaknya menemukan generasi yang lahir antara pertengahan 1990-an dan awal 2000-an terasa paling kesepian, yang memiliki skor kesepian ratarat 48,3 persen.
Generasi millennials mencetak 45,3 dalam studi terssebut, 54 persen responden mengatakan mereka merasa tidak ada yang benar benar mengenal teman mereka dengan baik. Selain itu. 56% orang mengatakan bahwa orang-ornag disekitar mereka “tidak selalu bersama mereke”’ sementara sekitar 40% mengatakan mereka “tidak memiliki teman,” “hubungan mereka tidak bermakna”, dan mereka merasa “terisolasi” dari orang lain.
Melalui wawancara seorang mahasiswi Jakarta Ratna (nama disamarkan) mengatakan “iya, kadang aku merasa kaya tidak ada yang mengenal aku dengan baik gitu, bahkan keluarga juga mereka sibuk dengan kesibukan masing masing jadi yang mengenal aku adalah diri aku juga yang menolong aku untuk mengatasi bahwa aku ini kuat juga aku sendiri, walaupun ada temen gitu yang bilang aku gapapa, rasa kaya kurang cukup bahkan dokter aku datangi mereka juga mengatakan hal yang sama. Jadi pada intinnya akulah orang yang hanya mengerti diri aku ini”, untuk kasus seperti ini menurut Ratna adalah kasus yang sangat berbahaya dan terkadang memiliki pikiran untuk mengakhiri hidupnya.
Dilansir dari kompasiana.com Masalah kesepian merupakan suatu hal yang serius dikarenakan berdasar hasil penelitian dapat membawa efek kematian. Beberapa efek yang ditimbulkan seperti peningkatan jumlah hormon stress dan inflamasi (peradangan) yang mengarah pada risiko Penyakit Jantung, Arthritis, Diabetes Tipe 2, Demensia Alzheimer, dan percobaan bunuh diri. Mereka yang berusia di bawah 65 tahun berisiko lebih besar mengalami efek kesepian dibandingkan para lansia dan menurut Dr. Holt Lunstad efek ini dapat berisiko bagi semua jenjang usia. kondisi dapat membawa dampak yang cukup membahayakan bagi manusia antara lain gangguan tidur, reaksi imun yang berlebihan, perlambatan berpikir. Menurut Mark Robinson (Kepala Age of UK), efek yang ditimbulkan lebih buruk dibandingkan merokok 15 batang per hari.
*Sekar Millenie, London School of Public Relations