Asik, Cuka Apel jadi Teman Baru Saat Diet!

Tingkat Obesitas di Indonesia (IMT >27) telah meningkat 2 kali lipat menjadi 21,8% sejak. Dengan obesitas yang dapat meningkatkan resiko penyakit lain seperti DM 2, hipertensi, penyakit jantung dan lain lain, diperlukan penurunan berat badan . Penurunan berat badan dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti meningkatkan asupan serat, menurunkan asupan kalori, ataupun dengan meminum teh hijau. Tetapi sekarang ada teman baru yang dapat memaksimalkan proses penurunan berat badan tersebut, yaitu dengan mengonsumsi cuka apel

Cuka apel sekarang sangatlah mudah untuk ditemukan di supermarket terdekat, walaupun sampai sekarang cuka apel import masih mendominasi namun telah terdapat produk lokal yaitu cuka apel malang. Sayangnya, cuka apel lokal tersebut masih jarang ditemukan . Cuka apel pastinya terbuat dari apel , yang kemudian dihancurkan dan difermentasikan dengan penambahan ragi sehingga menjadi cuka. Manfaat cuka apel dalam penurunan berat badan dapat terjadi terjadi karena cuka apel, yang terbuat dari apel yang terfermentasi, mengandung acetic acid .

Jadi bagaimana mengonsumsi cuka apel tersebut? diencerkan seperti minum sirup kah?

BACA JUGA:  Kerak Telor: Kudapan Unik Khas Betawi

Sebuah studi dengan subjek 175 orang jepang yang overweight dan obesitas, membuktikan bahwa pengkonsumsian 30ml cuka apel yaitu 2 sdm, yang diencerkan dengan 500ml air lebih efektif dalam menurunkan berat badan dibandingkan tidak disertai cuka apel sama sekali, namun jika tidak terbiasa, 2 sdt cuka apel dengan segelas air setiap sebelum makan (3 kali sehari) juga dapat memberikan efek yang sama.

Jika ingin mencoba minum cuka apel nya secara langsung (belum diencerkan)? Hal tersebut sangat tidak kami anjurkan karena hal ini dapat memberikan dampak buruk pada keadaan esophagus, mulut, dan erosi gigi karena kadar sama yang cukup tinggi

Selain itu, ada sebuah penelitian yang mebuktikan bahwa pengkonsumsian cuka apel yang disertai dengan diet pembatasan kalor i, dimana asupan kalori dikurangi 250 kkal dari keperluan, tidak hanya dapat membantu menurunkan berat badan, tetapi juga IMT, lingkar pinggang, triglesrida, dan kolesterol yang lebih signifikan pada subjek yang berat badan berlebih (overweight) dan obesitas dibandingkan pada subjek yang tidak diberikan cuka apel .

BACA JUGA:  Kerak Telor: Kudapan Unik Khas Betawi

Seperti hal yang telah diungkit sebelumnya acetic acid yang terdapat dalam cuka merupakan peran utama yang membantu keuntungan-keuntangan yang didaptkan, walaupun terdapat studi yang menyatakn bahwa cuka apel juga dapat menurunkan nafsu makan sehingga dapat menurunkan asupan makan yang membuat penurunan berat badan terjadi tanpa disadari.

Selain itu, acetic acid dapat juga menstabilkan gula darah karena meningkatkan sensitivitas insulin pada tubuh kita. Dimana saat kita makan hal yang dapat meningkatkan gula darah kita secara cepat, cuka apel dapat menghalangi hal tersebut,(Johnston, Kim and Buller, 2004). Dan mungkin karena inilah cuka apel telah dipakai sebagai solusi penyakit diabetes mellitus pada zaman lampau.. acetic acid juga dapat menghambat terbentuknya lemak.

Walaupun dengan banyak pembuktian yang telah dilakukan terhadap cuka apel , Super Food ini tidak dianjurkan untuk orang yang sedang berada di medikasi, jadi sangat diharapkan untuk berkonsultasi terhadap dokter terlebih dahulu. Orang yang memiliki kadar kalium yang rendah juga tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya, karena mengonsumsi minuman cuka apel pada jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kadar kalium yang rendah,. Walaupun begitu, telah dibuktikan bahwa pengonsumsian cuka apel tidak memiliki dampak buruk jika dikonsumsi pada dosis dan cara ang dianjurkan.

BACA JUGA:  Kerak Telor: Kudapan Unik Khas Betawi

Jadi, untuk teman-teman yang memiliki kesusahan dalam menurunkan berat badan demi masalah kesehatan, boleh dicobai minum cuka apel 1-2 sdm dengan 500ml air , baik sebelum atau setelah makan yang pastinya disertai dengan pola makan yang bagus dan olahraga. Dengan konsisten, hasil yang anda harapkan pasti akan terlihat dan merasa lebih sehat.

Oleh : Jennifer Vidya, Mahasiswa Gizi FKM Universitas Indonesia