Usia Tua Bukan Sebuah Penghalang Untuk Bekerja

Panas menyengat pada siang hari, menunggu lampu merah untuk menanti pembeli. Ketika lampu merah menyala segeralah sang kakek menawarkan tissue kepada para kendaraan yang berhenti.

Bacaan Lainnya

Kakek Jeki itulah panggilan dirinya, seorang lelaki tua dengan berjualan tissue di persimpangan lampu merah Mall Graha Cijantung, Jakarta. Usia Kakek Jeki yang mencapai 60 tahun tidak menyurutkan semangatnya bekerja mencari penghasilan untuk keluarganya.

Sudah 4 tahun Kakek Jeki berjualan tissue di lampu merah mall graha cijantung, sejak tahun 2013. Sebelumnya Kakek Jeki pernah bekerja menjadi kuli bangunan dan menjadi bos sayuran di pasar induk. Namun, pengalaman yang mendapatkan tindakan buruk dari preman di pasar membuat Kakek Jeki beralih untuk tidak bekerja di pasar lagi.

BACA JUGA:  Pendidikan Anak pada Masa Khulafaur Rasyidin

Dalam satu hari Kakek Jeki menjual dua kardus tissue dengan isi 80 buah tissue per kardusnya. Keuntungan yang didapatkan setiap harinya sekitar enam puluh ribu rupiah dari modal yang dikeluarkan sebesar seratus ribu rupiah. Ia tidak pernah berfikir untuk mengambil untung besar dari berjualan tissue dan hanya mengambil keuntungan sebesar lima ratus rupiah per-tissuenya.

Setiap harinya Kakek Jeki harus berjualan mulai pukul 09.00 WIB hingga larut malam pukul 22.00 WIB. Terkadang ia harus melakukan istirahat satu dua kali atau berteduh kepinggir jalan untuk bersandar sebentar. Setiap usai berjualan terkadang Kakek Jeki harus berjalan kaki untuk pulang kerumahnya jika tidak ada angkutan umum yang beroperasi pada malam hari. Penghasilan yang tidak menentu membuat Kakek Jeki terkadang bingung untuk memenuhi kebutuhan sehari- harinya.

BACA JUGA:  Pengaruh Fanatisme Keagamaan terhadap Perilaku Sosial

Bersyukur adalah yang kakek Jeki lakukan setiap kali ada pembeli yang membeli banyak tissue dan terkadang ada yang memberikan uang lebih.

“Alhamdulillah, sering kadang ada yang beli banyak tissue dan ngasih kembaliannya, Neng dan ada juga orang yang ngasih uang aja tanpa nerima tissue yang saya jual,” ujar Kakek Jeki.
Kakek Jeki memiliki tiga orang anak dan dua orang cucu, anak pertama dan kedua sudah menikah dan yang ketiga berusia 10 tahun masih menginjak di bangku kelas 4 Sekolah Dasar. Kini, ia tinggal bersama istrinya dan anak ketiga. Alamat rumah Kakek Jeki yaitu RT008/ RW009, Kelurahan Kampung Gedong, Jakarta Timur.

Seringkali Rumah Kakek Jeki di hadiri oleh mahasiswa-mahasiswa yang hanya ingin sekadar bertamu dan mengobrol dengan keluarganya. Awal mulanya pun karena melihat Kakek Jeki berjualan di lampu merah dan akhirnya menarik simpati mahasiswa tersebut untuk mengenal sosok Kakek Jeki.

BACA JUGA:  Mengasuh Anak dalam Islam, Strategi Mengatasi Problema Keluarga

Berjualan di tengah teriknya matahari, debu dan polusi polusi kendaraan bukanlah sebuah penghalang bagi niat dan kerja keras yang kakek Jeki lakukan. Usia tua saat ini bukan berarti menunjukan kelemahan untuk bekerja.

Berapapum hasil yang Kakek Jeki peroleh, ia tetap mensyukurinya. Karena bekerja adalah bukan semata-mata bagaimana Kakek Jeki dapat menghasilkan uang dari menjual tissue di lampu merah, namun juga bagaimana Kakek Jeki dapat membantu orang lain sedapat ia dapat membantu. (Reska Irawati/PNJ)

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui WhatsApp di 081281731818

Pos terkait