Hidup dalam FOMO: Ketika Takut Ketinggalan Membuat Kita Kehilangan Diri

Hidup dalam FOMO: Ketika Takut Ketinggalan Membuat Kita Kehilangan Diri

Secara psikologis, FOMO bisa memicu stres dan kecemasan yang berkelanjutan

DEPOKPOS – Di era digital seperti sekarang, istilah FOMO atau “Fear of Missing Out” sudah jadi hal yang sangat familiar. FOMO adalah rasa takut atau cemas kalau kita ketinggalan sesuatu baik itu tren, berita, acara, atau bahkan pengalaman sosial yang sedang viral. Fenomena ini makin menguat karena media sosial yang memungkinkan kita melihat apa yang sedang dilakukan orang lain secara real-time.

Namun, hidup dalam bayang-bayang FOMO ternyata nggak cuma bikin kita selalu ingin ikut-ikutan, tapi juga bisa membuat kita kehilangan diri sendiri. Kita jadi lebih sibuk membandingkan hidup kita dengan orang lain, merasa kurang, dan terus mengejar sesuatu yang sebenarnya belum tentu sesuai dengan keinginan asli kita.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA:  Hidup Tak Harus Sempurna, yang Penting Bahagia

Secara psikologis, FOMO bisa memicu stres dan kecemasan yang berkelanjutan. Kita jadi sulit menikmati momen yang sedang kita jalani karena pikiran kita selalu terfokus pada apa yang mungkin terjadi di luar sana. Hal ini juga bisa merusak hubungan sosial kita karena perhatian kita terbagi antara dunia nyata dan dunia maya.

Dari sisi budaya, FOMO juga mencerminkan bagaimana masyarakat modern mengaitkan kebahagiaan dengan status sosial dan pengakuan dari orang lain. Kita merasa harus selalu update dan tampil “sempurna” agar diterima dalam lingkaran sosial. Padahal, kebahagiaan sejati sering kali datang dari penerimaan diri sendiri dan menikmati apa yang kita punya.

BACA JUGA:  Menjaga Kelestarian Lingkungan: Tanggung Jawab Bersama Demi Masa Depan

Solusi Mengatasi FOMO

Untuk keluar dari lingkaran FOMO, kita perlu membangun kesadaran dan kebiasaan baru yang lebih sehat.

batasi penggunaan media sosial agar kita tidak terus-terusan terpapar hal-hal yang memicu rasa takut ketinggalan. Misalnya, tentukan waktu khusus untuk cek media sosial dan hindari membuka ponsel saat sedang bersama keluarga atau teman.

latih diri untuk bersyukur dengan apa yang kita miliki dan fokus pada pengalaman nyata yang sedang dijalani. Mindfulness atau kesadaran penuh terhadap momen sekarang bisa membantu kita menghargai hidup tanpa harus merasa iri pada orang lain.

bangun hubungan sosial yang mendukung dan saling memahami. Bergaul dengan orang yang bisa menerima kita apa adanya akan membuat kita merasa lebih percaya diri dan tidak tergantung pada penilaian orang lain.

BACA JUGA:  Sahabat Kecil

FOMO memang menjadi tantangan besar di zaman sekarang, terutama dengan kemudahan akses informasi dan interaksi melalui media sosial. Namun, kita tidak harus terus terjebak dalam rasa takut ketinggalan yang justru merugikan diri sendiri.

Dengan mengenali dampaknya dan mulai mengubah kebiasaan, kita bisa menjalani hidup yang lebih tenang dan bermakna. Pada akhirnya, kebahagiaan bukan soal seberapa banyak kita mengikuti tren atau mendapatkan pengakuan, tapi tentang bagaimana kita bisa menjadi diri sendiri dan menikmati setiap perjalanan hidup yang kita jalani.

Siti Nur Rasya
Mahasiswi Universitas Pamulang

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui email [email protected]

Pos terkait