Faktor Penyebab Gastritis dan Cara Mencegahnya

Faktor Penyebab Gastritis dan Cara Mencegahnya

DEPOKPOS – Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik, diffus atau lokal. Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa pada lambung.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kekambuhan gastritis di antaranya pola makan, frekuensi makan, porsi makan, jenis makanan : kopi, teh, rokok, alkohol , dan stress (Priyoto, 2015). Sebagian besar gastritis disebabkan oleh infeksi bakterial mukosa lambung yang kronis (Wijaya dan Putri, 2013).

Bacaan Lainnya

Menurut Notoatmodjo, (2003) dalam Lestari (2015) mengatakan pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap obyek tertentu. Pengindraan panca indra manusia yaitu indra pengelihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

Penyebab terjadinya gastritis

Terjadinya gastritis dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak baik dan tidak teratur, yaitu frekuensi makan, jenis, dan jumlah makanan, sehingga lambung menjadi sensitif bila asam lambung meningkat (Yayuk Baliwati, 2004 dalam Priyoto, 2015), adapun teori dari Baughman dan Hackley (2000) dalam Luluk (2016) mengatakan bahwa gastritis paling sering terjadi karena diet yang sembarangan seperti makan yang terlalu banyak, terlalu cepat, makan makanan yang terlalu berbumbu, dan makanan yang mengandung mikroorganisme penyebab penyakit.

Sehingga pola makan yang sehat dengan cara mematuhi jadwal makan, tidak makan pada kondisi lapar. Manifestasi klinis pada pasien dengan gastritis antara lain: perasaan penuh pada abdomen, anorexia, nausea, distres, epigastrik yang tidak nyata, nyeri ulu hati, nyeri ulkus peptik, keluhan-keluhan anemia (Wijaya dan Putri, 2013).

Makanan sangat penting bagi tubuh kita. Tubuh kita membutuhkan asupan nutrisi berupa karbohidrat, lemak, protein dan senyawa-senyawa gizi penting lainnya. Asupan makanan ini harus didukung dengan pengaturan pola makan yang sesuai. Pola makan yang teratur sangat penting bagi kesehatan tubuh kita, sedangkan pola makan yang tidak teratur dapat menyebabkan gangguan di sistem pencernaan.

Permasalahan dalam sistem pencernaan tidak boleh dibiarkan. Ada berbagai gangguan sistem pencernaan atau penyakit yang mungkin terjadi dan sering dibiarkan oleh banyak orang, salah satunya adalah penyakit gastritis atau biasa kita sebut penyakit maag. Penyakit gastritis ini jika dibiarkan akan semakin parah, terlebih jika tidak ada pengaturan pola makan yang baik dan benar, maka akan menimbulkan kekambuhan yang akan mengganggu aktifitas.

BACA JUGA:  Tips Make Up Awet ala Ijfina Amalia

Kebiasaan sehari-hari yang perlu diperhatikan yang memicu terjadinya gastritis

Jenis makanan adalah variasi bahan makanan yang kalau dimakan, dicerna, dan diserap akan menghasilkan paling sedikit susunan menu sehat dan seimbang. Menyediakan variasi makanan bergantung pada orangnya, makanan tertentu dapat menyebabkan gangguan pencernaan, sepertinya makanan pedas.

Mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan akan merangsang sistem pencernaan, terutama lambung dan usus untuk berkontraksi. Hal ini akan mengakibatkan rasa rasa panas dan nyeri ulu hati yang di sertai dengan mual muntah, dan kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas lebih dari satu kali dalam seminggu selama minimal 6 bulan dibiarkan terus-menerus dapat menyebabkan iritasi pada lambung yang disebut denga gastritis.

Menurut Warianto (2011) dalam Priyoto (2015), kopi adalah minuman yang terdiri dari berbagai jenis bahan dan senyawa kimia termasuk lemak, karbohidrat, asam amino, asam nabati yang disebut dengan fenol, vitamin dan mineral.

Kopi diketahui merangsang lambung untuk memproduksi asam lambung sehingga menciptakan lingkungan yang asam dan dapat mengiritasi lambung. Ada dua unsur yang bisa mempengaruhi kesehatan perut dan lapisan lambung, yaitu kafein dan asam chlorogenic, jadi gangguan pencernaan yang rentan dimiliki oleh orang yang sering minum kopi adalah gastritis (peradangan pada lapisan lambung).

Beberapa orang yang memiliki gangguan pencernaan dan ketidaknyamanan di perut atau lambung biasanya disarankan untuk menghindari atau membatasiminum kopi agar kondisinya tidak bertambah parah. Hasil penelitian Hiromi Shinya, MD., dalam buku “The Miracle Of Enzyme” menemukan bahwa orang-orang jepang yang meminum teh kaya akan antioksidan lebih dari dua gelas secara teratur sering menderita penyakit yang
disebut gastritis.

Kejadian gastritis yang terjadi di kalangan usia muda maupun tua, dan masyarakat luas, masih banyak yang tidak terlalu memperhatikan kesehatan dan menjaga gaya hidup terutama dari apa yang dikonsumsi, serta pola makan dan minum yang kurang baik. Misalnya seperti minum kopi dan teh.

Kebiasan minum kopi dan teh di kalangan usia muda sudah menjadi rutinitas. jika kebiasaan ini tidak dihentikan maka kemungkinan besar akan menderita gastritis, dengan didukung oleh teori Priyoto (2015), bahwa kopi diketahui merangsang lambung untuk memproduksi asam lambung sehingga menciptakan lingkungan yang asam dan dapat mengiritasi lambung, dan dalam buku “The Miracle Of Enzyme” menemukan bahwa orang-orang Jepang yang meminum teh kaya akan antioksidan lebih dari dua gelas secara teratur sering menderita penyakit yang disebut gastritis.

BACA JUGA:  Tips Make Up Awet ala Ijfina Amalia

Hal ini sesuai dengan pendapat Duwi Wahyu, dkk (2015) dalam luluk (2016) Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 21- 22 Januari 2013 di Puskesmas Ardimulyo dengan wawancara, didapatkan 10 pasien gastritis yang berobat ke Puskesmas Ardimulyo, 6 pasien mengatakan terkena gastritis karena suka makan makanan yang pedas, kecut dan sering mengkonsumsi kopi, sedangkan sebanyak 4 pasien mengatakan terkena gastritis karena makannya tidak teratur.

Adapun faktor-faktor penyebab gastritis seperti berikut :

Faktor penyebab gastritis terdiri dari 10 faktor penyebab, yaitu: pola makan, frekuensi makan, porsi makan jenis makanan, rokok, AINS (Anti Inflamasi Non Steroid), stress, alkohol, helicobacter pylori, dan usia, tetapi faktor penyebab yang paling banyak terjadi adalah faktor rokok, rokok adalah silinder kertas yang berisi daun tembakau cacah. Sebatang rokok, terkandung berbagai zat kimia berbahaya yang berperan seperti racun asam rokok yang disulut, terdapat kandungan zat-zat kimia berbahaya seperti gas karbon monoksida, nitrogen oksida, amoniak, benzene, methanol, perelene, hidrogen sianida, akrolein, asetilen, bensaldehid, tar, dan lain-lain, selain nikotin, peningkatan paparan hidrokarbon, oksigen radikal, dan substansi racun lainnya turut bertanggung jawab pada berbagai dampak rokok terhadap kesehatan, dan Asam nikotinat pada rokok dapat meningkat adhesi thrombus yang berkontribusi pada penyempitan pembuluh darah sehingga suplai darah ke lambung mengalami penurunan.

Penurunan ini dapat berdampak pada penurunan produksi mukus yang salah satu fungsinya untuk melindungi lambung dari iritasi. Selain itu CO yang dihasilkan oleh rokok lebih mudah diikat Hb daripada oksigen sehingga memungkinkan penurunan perfusi jaringan lambung.

Kejadian gastritis pada perokok juga dapat dipicu oleh pengaruh asam nikotinat yang menurunkan rangsangan pada pusat makan, perokok menjadi tahan lapar sehingga asam lambung dapat langsung mencerna mukosa lambung bukan makanan karena tidak ada makanan yang masuk. Kebiasaan merokok menambah sekresi asam lambung, yang mengakibatkan bagi perokok menderita lambung (gastritis) sampai tukak lambung. Penyembuhan berbagai penyakit di saluran cerna juga sulit selama orang tersebut tidak berhenti merokok (Priyoto, 2015).

BACA JUGA:  Tips Make Up Awet ala Ijfina Amalia

Kejadian gastritis di masyarakat luas masih banyak yang tidak terlalu memperhatikan kesehatan dan menjaga
gaya hidup terutama masih banyak yang merokok karena pengaruh lingkungan dan ada juga karena sudah
menjadi kebiasaan individu itu sendiri. jika kebiasaan ini tidak dihentikan maka kemungkinan besar akan
menderita gastritis, dengan didukung oleh teori Wijaya dan Putri,(2013), menyatakan bahwa salah satu
etologi dari penyakit gastritis adalah merokok.

Mengingat besarnya dampak buruk dari merokok, maka perlu upaya untuk meminimalkan bahaya tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan kesadaran masyarakat tentang hal-hal yang dapat menyebabkan penyakit pencernaan atau gastritis, misalnya makan makanan pedas dan asam, stres, mengkonsumsi alkohol dan kopi berlebihan, merokok, mengkonsumsi obat penghilang nyeri dalam jangka panjang.

Meskipun kekambuhan dapat dicegah dengan obat namun dengan mengurangi faktor penyebabnya dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kekambuhan. Mengkonsumsi makanan yang kaya serat seperti sayuran dan buah buahan membantu melancarkan kerja pencernaan.

Makan dalam jumlah kecil tetapi sering, dan minum air putih untuk membantu menetralkan asam lambung.

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya gastritis

Pencegahan dilakukan dengan memperhatikan pola makan dan zat-zat makanan yang dikonsumsi. Gastritis ini merupakan penyakit pencernaan sehingga pengaturan terhadap makanan yang masuk merupakan faktor utama untuk menghindari gastritis, seperti tidak menggunakan obat-obat yang mengiritasi lambung, makan teratur atau tidak terlalu cepat, mengurangi makan makanan yang terlalu pedas dan berminyak, hindari merokok dan banyak minum kopi/alkohol, kurangi stress.

Stress merupakan salah satu pemicu munculnya penyakit ini. oleh karena itu, penting istirahat yang cukup dan relaksasi pikiran untuk memulihkan keadaan yang stress fisik maupun stress mental. Mengurangi makan makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung, seperti makanan berbumbu pedas, cuka, dan lada yang berlebihan.

Beberapa jenis makanan yang telah diketahui memberikan rangsangan yang kurang enak terhadap perut, juga harus dihindari. Namun, yang patut diketahui, keadaan ini sangat berbeda pada setiap orang. Setiap orang harus mengetahui makanan apa yang dapat menimbulkan rasa tidak enak ini (Widjadja, Rafelina, 2009).

Muhammad Tioadzy Putra Al Fathir
Prodi Keperawatan Universitas Binawan

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui email [email protected]

Pos terkait