Mengenal Ekonomi Politik Media

Mengenal Ekonomi Politik Media

DEPOKPOS – Awal mula perkembangan ekonomi politik dimulai pada tahun 1950-1960, saat Dallas Smythe mengatakan dalam Ekonomi Komisi Komunikasi Federal (FCC) bahwa penting untuk melihat media sebagai bagian dari perekonomian dan memahaminya sebagai entitas ekonomi.

Kerangka entitas ekonomi tersebut melahirkan gejolak dalam pertumbuhan organisasi media di lingkungan sosialnya, hingga akhirnya muncul kerangka Marxis yang merujuk dan mengerucut pada ekonomi politik media yang dalam prosesnya banyak mempelajari komunikasi dan media sebagai komoditas yang dihasilkan oleh industri kapitalis.

Menurut Vincent Mosco (2009) ekonomi politik media adalah suatu kajian relasi sosial, terutama relasi kekuasaan, yang secara seimbang berkontribusi secara produksi, distribusi, dan konsumsi dari sumber daya, termasuk sumber daya komunikasi.

Peter Golding dan Graham Murdock (1997) memahami bahwa sistem komunikasi massa sebagai bagian dari industri budaya secara makro. Keberadaan barang=barang hasil industri budaya mempunyai peranan penting dalam proses pembentukan citra dan wacana yang diberikan konsumen untuk memberikan makna terhadap dunia.

Karakteristik Ekonomi Politik Media

1. Kajian ekonomi politik media bersifat holistik.

Studi ekonomi politik meneliti secara menyeluruh interelasi antara dinamika sosial, politik, dan kultural. Studi politik, dan budaya dalam suatu masyarakat, serta menghindari kecenderungan untuk mengabstraksikan realitas-realitas sosial ke dalam teori ekonomi dan politik. Dalam hal ini, media harus diletakkan pada totalitas sistem yang lebih luas, sebagai bagian integral dari proses-proses ekonomi, sosial dan politik yang berlangsung di dalam suatu masyarakat. Misalnya, teks media beserta tindakan jurnalis dalam meproduksinya, dianggap tidak lepas dari konteks proses-proses sosial memproduksi dan mengkonsusmsi teks, baik pada jenjang organisasi, industri dan masyarakat.

BACA JUGA:  Kedewasaan dalam Cinta

2. Kajian ekonomi politik media bersifat historis

Dapat menjelaskan secara memadai bagaimana perubahan- perubahan dialektika yang terjadi berkaitan dengan posisi dan peran media komunikasi dalam sistem global. Jadi tidak hanya terbatas berkaitan dengan fokus perhatian pada proses dan dialektika sejarah saja. Ekonomi politik dianggap sebagai suatu studi tentang proses-proses perubahan sosial sebagai produk interaksi-interaksi historis pada ranah ekonomi, politik, kultur, dan ideologi.

3. Kajian ekonomi politik media bersifat praksis

Tampak pada penekananan atas keseimbangan antara kapitalis dan intervensi publik, serta menjangkau isu-isu teknis tentang efisiensi dalam kaitannya dengan persoalan moral, yang menyangkut keadilan, kesetaraan, dan kebaikan umum (public goods). Ekonomi politik media mempunyai perhatian pada segi-segi aktivitas manusia yang bersifat kreatif dan bebas dalam rangka untuk mengubah keadaan, terutama di tengah arus besar perubahan sosial: kapitalisme.

BACA JUGA:  Kedewasaan dalam Cinta

4. Kajian ekonomi politik media berorientasi pada filosofi moral.

Perhatian tidak hanya ditujukan pada “what is” (apa itu), tapi “what ought be” (apa yang seharusnya).

5. Kajian ekonomi politik kritis

Kajian ekonomi politik kritis menaruh perhatian pada dampak-dampak kapitalisme terhadap proses-proses dan lembaga-lembaga komunikasi modern, serta sejauh mana dampak-dampak ekonomi pasar terhadap pola-pola distribusi produk-produk budaya budaya dan terhadap keberagaman bentuk dan struktur pemaknaan sosial.
Tujuan Ekonomi Politik Media

Tujuan utama penerapan ekonomi politik pada media juga diyakini adalah untuk mempelajari struktur dan kebijakan organisasi media di lingkungan sosialnya. Pada tahun 1970-an, ekonomi politik media dikembangkan di dalam kerangka Marxis yang lebih eksplisit. Karenanya, ekonomi politik media lebih tertarik dalam mempelajari komunikasi dan media sebagai komoditas yang dihasilkan oleh industri kapitalis.

Di sini media dilihat sebagai entitas ekonomi dengan peranan langsung sebagai pencipta nilai surplus dan peranan tidak langsung sebagai pencipta nilai surplus di dalam sektor produksi komoditas lainnya seperti iklan.

Beberapa ekonomi politik media mengalihkan perhatiannya pada pemikiran ulang mengenai ekonomi politik, terutama karena adanya restrukturisasi politik dan ekonomi global. Ekonomi politik dipikirkan ulang dalam hal komodifikasi, spasialisasi (spatialization) dan strukturasi (structuration). Ekonomi politik juga dibahas dalam kaitannya dengan kajian budaya dan kebijakan.

BACA JUGA:  Kedewasaan dalam Cinta

Dampak dari Ekonomi Politik Media

1. Sebagai institusi bisnis

Media massa merupakan industri yang utama dan terpenting serta organisasi komersial yang memproduksi dan mendistribusikan komoditas. Apapun yang disiarkan oleh media massa pada dasarnya merupakan komoditas atau produk yang “dijual” untuk kepentingan ekonomi. Dengan kemampuannya menjangkau khalayak yang sedemikian luas, media menjadi industri yang sangat berpengaruh terhadap sebaran komoditas yang diproduksi oleh berbagai industri. Jangkauannya yang “nyaris” tak terbatas, membuat media massa menjadi institusi yang mempunyai pengaruh luar biasa dalam mansyarakat.

2. Sebagai produksi dan distribusi komoditas

Media massa juga memiliki kemampuan dalam mendesiminasikan ide-ide tentang stuktur politik. Media massa tidak hanya bisa dilihat dalam konteks ekonomi semata, tetapi media massa jug selalu berhubungan dengan kekuasaan, baik di dalam maupun di luar institusi tersebut. Kekuasaan yang dimaksudkan juga sangat beragam dan bisa dikenali melalui konten dari media massa itu sendiri. Kemampuan yang dimiliki media, membuatnya berpotensi dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang bekepentingan.

Melan Eka Lisnawati – Universitas Nasional

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui WhatsApp di 081281731818

Pos terkait