DEPOKPOS – Portofolio merupakan sekumpulan investasi yang terdiri dari beberapa jenis investasi yang dimiliki oleh suatu individu atau perusahaan. J
enis – jenis investasinya dspat berupa reksadana, obligasi, sukuk, saham dan investasi lainnnya. Tujuan untuk mencapai return yang maksimal dan risk yang minimal.
Ketahui terlebih dahulu jenih – jenis portofolio pertama income portofolio, investor memiliki strategi dengn memilih risiko yang kecil agar dapat pengahasilan yang rutin dari saham. Kedua Value portofolio, investor akan memilih harga termurah dari satu sektor yang sama. Growth portofolio, investor cenderung memiliki prinsip high return dan high risk.
Setelah mengetahui jenis – jenis portofolio mulailah kenali profil risiko dimana dibagai menjadi tiga tipe. Tipe pertama, konservatif artinya investor ini cenderung tidak meyukai risiko sehingga menghasilkan imbal hasil yang stabil. Tipe kedua, moderat artinya investor ini cenderung menyukai risiko. Tipe ketiga, agresif artinya investor ini berani mengambil risiko yang tinggi untuk mendapat return yang maksimal.
Strategi yang dapat dilakukan yaitu diverifikasi. Diverifikasi merupakan metode portofolio dengan mengkobinasikan sejumlah aset untuk menimalkan risiko. Tujuannya :
Pertama, untuk Memaksimalkan perolehan laba artinya mengumpulkan berbagai macam produk investasi ketika nanti salah satu produk turun maka produk yang lain tidak terpengaruh sehingga risiko kerugian dapat diminimalisir.
Kedua, untuk memperluas market share artinya Diversifikasi produk akan mempermudah konsumen dalam memilih produk untuk dibeli sehingga perusahaan dapat memperluas market sharenya.
Ketiga, untuk Mencegah Kebosanan Masyarakat Atas Suatu Produk artinya dengan banyak produk yang diversifikasi maka konsumen tidak mudah bosan dengan sebuah merek.
Diverifikasi pertama, investor dapat melakukan pembagian rasio pada produk investasi yang berbeda seperti 50% reksadana, 25% obligasi, dan 25% saham.
Diverifikasi kedua, jika investor ingin fokus pada saham maka pilih saham yang berasal dari berbagai sektor misalnya investasi pada sama sektor perbankan, sektor energy, dan sektor otomotif.
Kesimpulannya sesuai yang dikatakan warrent buffet “don’t put your egg in one basket”. Hal ini harus dicegah agar ketika salah satu produk investasi jatuh semuanya tidak akan berdampak.
Penulis : Jumara Tori Syahaya, Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Pamulang