DEPOKPOS – Memasuki abad 21, pola hidup sehat atau slogan Back to Nature telah menjadi tren baru dalam kehidupan masyarakat dan melembaga secara internasional. Masyarakat dunia semakin menyadari bahwa penggunaan bahan kimia anorganik seperti pupuk anorganik, pestisida anorganik, dan hormone tumbuh dalam produksi pertanian ternyata memberikan dampak negatif terhadap Kesehatan manusia dan lingkungan. Gaya hidup mereka yang biasa disebut dengan “green consumption” merupakan salah satu cara mereka dalam membantu pelestarian lingkungan disekitar mereka, antara lain dengan cara mengonsumsi produk-produk yang diproduksi secara organik dan ramah lingkungan (Moisander, 2007)
Pertanian organik merupakan teknik berbudidaya usahatani yang menggunakan bahan alami dan tidak menggunakan bahan kimia sintesis atau buatan. Tujuan utama pertanian organik yaitu menyediakan produk pertanian seperti bahan pangan yang aman untuk dikonsumsi dan tidak merusak lingkungan.
Gerakan dan semangat kembali ke pertanian organic telah didukung langsung oleh pemerintah melalui kebijakan Go organic pada tahun 2010 dalam sosialisasi dan implementasi kebijakan pada tangkat petani yakni dalam program yang terkait dengan system pertanian organik. Hal ini bertujuan untuk mempercepat terwujudnya pembangunan agribisnis berwawasan lingkungan. Program pemerintah ini memiliki tujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat, dengan visi mewujudkan Indonesia sebagai salah satu produsen pangan pertanian organik terbesar di dunia pada tahun 2010. Program Go Organic 2010 ini berorientasi pada pasar yakni dengan cara berusaha memenuhi kebutuhan keinginan pasar, seperti penjual dan pembeli, atau dimulai dari bawah ke atas. Salah satu kegiatan program ini adalah memasyarakatan pertanian organik kepada konsumen, petani, pelaku pasar, serta masyarakat luas (Widiastuti, 2004).
Gaya hidup sehat telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan produk pertanian harus berstandar aman dikonsumsi (food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes), dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes). Pandangan konsumen yang seperti ini menyebabkan permintaan produk pertanian organik dunia meningkat pesat (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2005).