Kapan Kita Harus Bersabar?

Oleh: Afifah Uswatun Nisa Al-Muti’ah

“Siapa yang sungguh-sungguh berusaha untuk bersabar maka Allah akan memudahkan kesabaran baginya. Dan tidaklah seseorang dianugerahkan (oleh Allah Subhanahu wa ta’ala) pemberian yang lebih baik dan lebih luas (keutamaannya) daripada (sifat) sabar.” (HR AL Bukhari).

Bacaan Lainnya

Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh manusia adalah sabar. Sifat sabar kerap kali dibutuhkan ketika kita sedang mengalami musibah, persoalan masalah kehidupan yang datang bertubi-tubi, dan kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan. Dengan menerapkan sifat sabar, maka kita sebagai umat muslim dapat lebih tenang dalam menghadapi masalah yang sedang terjadi. Selain itu, Allah SWT juga akan memberikan kebahagiaan dan keberkahan yang selalu mengiringi hamba-Nya.

Banyak sekarang umat muslim ketika diberikan sebuah musibah, mereka akan cepat mengeluh dan menyalahkan Allah SWT. Padahal dibalik itu semua Allah SWT telah memberikan dan menyiapkan yang terbaik untuk kita. Di dalam Al-Qur’an, ada tiga kategori waktu dalam bersikap sabar. Sabar menghadapi penyakit, sabar dalam menghadapi sesuatu yang kita benci, dan sabar ketika sedang berperang.

BACA JUGA:  Menguatkan Karakter Generasi Muda melalui Program Bela Negara

Pertama, sabar dalam menghadapi penyakit. Siapa sih yang mau diberikan penyakit? Jawabannya sudah pasti tidak ada yang mau. Tetapi pada saat kita sakit, Allah SWT Tarik tiga perkara. Allah Tarik dosa kita, Allah Tarik keceriaan wajah kita, dan Allah Tarik selera makan kita. Sebaliknya, ketika kita sembuh, Allah mengembalikan dua perkara. Allah kembalikan selera makan kita dan Allah kembalikan keceriaan wajah kita, tetapi tidak dengan dosa kita. penyakit harus dihadapi dengan kesabaran, keikhlasan, dan keimanan.

“Tidaklah menimpa seorang mukmin satu kepayahan pun, tidak pula sakit yang terus-menerus, tidak pula kecemasan, kesedihan, gangguan, dan tidak pula kesusahan sampai-sampai duri yang menusuknya, kecuali dengan semua itu Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya.” (HR Bukhari dan Muslim).

BACA JUGA:  Permasalahan Penataan Kabel Listrik dan Perangkat Komunikasi di Indonesia

Kedua, sabar dalam menghadapi sesuatu yang kita benci. Seperti hal nya pada suatu jobdesc pekerjaan yang membuat kita merasa sulit untuk dijalankan, pasti dengan gampangnya kita benci pekerjaan itu, kita akan malas untuk melakukannya. Padahal di dalam Al-Qur’an surah Al-Insyirah: 5 yang artinya: “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”. Allah SWT telah menjamin bahwa setelah kesulitan yang kita hadapi, akan ada kemudahan yang menghampiri.

Ketiga, sabar ketika sedang berperang. Dalam sebuah peperangan, tidak ada yang memilih untuk kalah. Mereka akan sama-sama mempertahankan untuk kemenangan. Tetapi berperang bisa menjadi bentuk ujian dari Allah SWT untuk hamba-Nya. Oleh sebab itu, kita diperintahkan untuk berteguh hati dan bersabar dalam menghadapi perlawanan dari pihak musuh. Di dalam Al-Qur’an surah Al-Anfal: 45 yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu pasukan (musuh), maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah SWT banyak-banyak (berdzikir dan berdoa) agar kamu beruntung.”

BACA JUGA:  Mengenal Lamongan, Kota Adipura

Untuk sebagian orang, sabar akan menjadi perkara yang sulit untuk dilakukan. Terlebih ketika hati sudah dikuasai oleh amarah, nafsu, dan kebencian. Tetapi alangkah lebih baiknya ketika kita menghadapi hal itu dengan sabar. Karena Allah SWT telah berpesan bahwa segala sesuatu yang telah kalian lakukan dengan sabar dan menyebut nama Allah dengan berdzikir dan berdoa, kalian termasuk orang-orang yang beruntung. Dan Allah akan selalu mengiringi kita dengan kebahagiaan dan kebaikan, insyaAllah. Wallahu A’lam.

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui WhatsApp di 081281731818

Pos terkait