Semakin berkembangnya zaman, tidak membuat angka perokok berkurang, justru dari tahun ke tahun jumlah perokok aktif di Indonesia kian bertambah.Ironisnya, perokok di Indonesia bukan hanya dari kalangan dewasa, melainkan juga anak-anak dan remaja. Lebih dari 200.000 jiwa meninggal setiap tahunnya akibat penyakit yang disebabkan oleh rokok.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2013 saja, perokok aktif mulai dari usia 10 tahun ke atas berjumlah 58.750.592 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 56.860.457 perokok laki-laki dan 1.890.135 perokok perempuan.
Hasil penelitian pun menunjukkan, setiap hari ada 616.881.205 batang di Indonesia atau 225.161.640.007 batang rokok dibakar setiap tahunnya. Jika harga 1 batang rokok Rp 1.000, maka uang yang dikeluarkan lebih dari 225 trilyun Rupiah.
Padahal sudah tertera tentang bahaya merokok yang ada di bungkus rokok, di antaranya dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru dan penyakit jantung. Namun begitu, tetap saja semakin banyak yang mengonsumsi. Hal ini tentu saja merugikan kesehatan mereka.
Bagaimana tidak dapat merusak tubuh jika kandungan di dalamnya sebanyak 4000 bahan kimia? Ratusan di antaranya zat beracun dan sekitar 70 bahan di dalamnya bersifat kanker.
Melihat bahaya yang cukup besar ditimbulkan oleh rokok, untuk itu baik masyarakat maupun pemerintah harus mengajarkan pada generasi muda untuk hidup sehat dan teratur, mengarahkan pilihan yang baik, serta mengubah persepsi mereka bahwa merokok bukan penghilang stres dan bukan terkesan lebih keren. Menyelamatkan generasi muda sangat penting bagi bangsa.
Siapa lagi kalau bukan mereka yang akan menjadi generasi penerusnya?
(Nikmah Rizkia)