Pemuda Saat Ini Adalah Pemimpin Masa Depan

Ilustrasi. (Istimewa)

Pemuda adalah bagian terpenting dalam suatu negara. Ia adalah tunas bangsa yang menentukan bagaimana masa depan suatu bangsa. Apabila tunas ini dirawat dengan baik, ia akan tumbuh besar dan memberikan banyak manfaat. Sebaliknya jika ia tidak diperhatikan dengan baik, maka ia dapat menjadi penyebab hancurnya sebuah bangsa. Ir. Soekarno mengatakan “Pemuda ssat ini adalah pemimpin di masa depan”. Hal ini menunjukan begitu pentingnya peranan pemuda bagi suatu bangsa.

Jika ada pertanyaan, “Bagaimana kondisi pemuda Indonesia hari ini ?”, kira-kira apa jawaban kita. Sudah baik kah atau sebaliknya ?. kita lebih sering mendengar berita buruk tentang pemuda bangsa kita hari ini dibandingkan berita baik. Berbagai macam berita buruk seperti pelajar yang terjerat narkoba, tawuran, pembunuhan, pemerkosaan, dan lain sebagainya menjadi pemberitaan media. Data yang dirilis oleh Netralnews.com menyebutkan hasil survey Badan Narkotika Nasional (BNN) pada tahun 2014 yaitu 22 persen pengguna narkoba adalah kalangan pelajar dan mahasiswa. Dan belum lama ini pun kita mendengar kasus pembunuhan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam sebuah institusi pendidikan. Ini merupakan kondisi yang sungguh memprihatinkan dan sudah menjadi tugas kita khususnya para orang tua dan pemerintah dalam mengatasi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh para pelajar di Indonesia.

Peranan orang tua dalam melakukan pembinaan akhlak kepada anaknya perlu lebih ditingkatkan. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh orang tua seperti menjadi tempat curhat bagi anak-anaknya setelah seharian aktivitas di sekolah. Dan jika ada kesalahan yang dilakukannya, itu adalah kesempatan bagi orang tua untuk memberitahukan yang benar kapadanya. Disisi lain, orang tua pun harus mengetahui dengan siapa anaknya berteman. Teman memiliki pengaruh besar yang dapat mempengaruhi sikap anak. Jika anak salah dalam memilih teman, maka akan mempengaruhi sikap anak. Bentuk perhatian lebih orang tua kepada anaknya diharapkan mampu mengatasi kenakalan yang dilakukan oleh pelajar. Jangan sampai hari ini kita lebih takut anak kita tidak bisa matematika dibandingkan ia tidak bisa berkata jujur. Oleh karena itu, peran orang tua menjadi sangat penting hari ini.

Disisi lain, upaya pemerintah dengan menerapkan kurikulum 2013 berbasis karakter dilihat masih belum efektif dalam mengatasi permasalahan dikalangan pelajar saat ini. Dalam mengatasi permasalahan ini dirasa perlu adanya program khusus dalam pembinaan akhlak bagi para pelajar di Indonesia. Hal ini dikarenakan masih sangat sedikit sarana bagi pelajar untuk mendapatkan pembinaan akhlak itu di sekolah, sedangkan itu merupakan hal yang pokok yang harus dimilikinya. Sebagaimana yang kita ketahui, pelajaran agama di sekolah umumnya hanya 2 jam dalam satu pekan. Sedangkan agama merupakan fondasi bagi setiap manusia dalam menjalani kehidupannya. Hal ini menyebabkan kurangnya pemahaman pelajar terhadap agama yang berdampak pada salah dalam bersikap. Terbatasnya waktu jam pelajaran dikelas menjadi kendala khususnya bagi para guru dalam melakukan pembinaan kepada para siswa-siswinya. Pelajar perlu memahami bagaimana harus bersikap kepada temannya, kepada gurunya dan masyarakat disekitarnya. Jangan sampai hari ini kita lebih takut siswa-siswi kita tidak bisa mendapat nilai bagus dibandingkan ia tidak bisa berlaku sopan pada gurunya. Oleh karena itu, perlu adanya program khusus yang bertujuan untuk meningkatan kualitas akhlak bagi para pelajar di Indonesia.

Oleh karena itu, pembinaan karakter kepada pelajar menjadi prioritas yang harus dicapai selain prestasi dalam pelajaran. Akhlak yang baik bukan lagi pilihan tapi merupakan kewajiban. Sebagai seorang pelajar, pintar saja tidak cukup tapi harus disertai dengan akhlak yang baik. Kebangkitan bangsa harus kita bangun dari pemudanya. Dengan begitu kelak saat mereka menjadi pemimpin bangsa, mereka akan menjadi pemimpin yang jujur dan amanah. Sebagai penutup salah satu perkataan tokoh besar di Indonesia yaitu BJ. Habibie yang mengatakan “ kalau bukan generasi mudanya yang mau berjuang buat negara ini, maka jangan harap orang lain akan memperjuangkan negara kita.” Semoga Allah menjadikan pemuda Indonesia menjadi generasi penurus bangsa yang baik dan amanah, aamiiin

Ditulis oleh: Aji Purwanto, STEI SEBI.