Gadget Ini ‘Membunuhku’

Ilustrasi.

Tunduk merupakan kata kerja yakni menghadapkan wajah ke bawah, condong ke depan dan ke bawah (tentang kepala), patuh; menurut (tentang perintah, aturan, dan sebagainya) dan menunduk merupakan kata kerja yang berarti condong ke depan dan ke bawah (kepala atau muka)”, dikutip dari halaman www.kbbi.web.id . Menunduk merupakan salah satu dari sikap yang menunjukkan ketaatan, kepatuhan serta kesopanan contohnya dilakukan jika kita sedang berbicara dengan orang yang lebih tua. Namun maksud dari judul ini adalah menundukkan kepala karena sedang asyik memainkan gadget (smartphone, tab, Ipad, laptop dll) yang dimilikinya.

Dahulu handphone merupakan suatu barang yang mewah dan hanya dapat dimiliki bagi orang-orang yang mempunyai harta banyak, Namun tidak untuk zaman modern ini, karena perkembangan teknologi yang pesat dan cangih sudah banyak perusahaan yang telah memberi kemudahan serta menawarkan bermacam-macam jenis gadget. Contohnya smartphone (telpon pintar) mudah untuk di dapatkan karena harganya terjangkau. Sehingga dewasa ini gadget dapat di miliki oleh banyak orang dari kalangan elit hingga kalangan bawah.

Mendengar julukan “Generasi Menunduk” apa yang ada dalam benak anda saat ini ? Biasa saja, tersenyum, sedih, bahagia, miris atau yang lainnya. Istilah ini merupakan pengingat bahwa jangan sampai kita malah terlena dengan teknologi yang tersedia saat ini yang menawarkan fitur-fitur canggih dan macam-macam aplikasi menarik setiap harinya. Tentu dapat kita perhatikan bahwa pengguna internet tidak hanya dari kalangan remaja saja, Melainkan anak kecil, orangtua bahkan lansia yang telah terlena atau maniak dengan gadget, bahkan bagi yang telah terkontaminasi dengan gadget mungkin telah menjadikannya sebagai kebutuhan primer yang dibutuhkan setiap saat dan selalu dalam genggamannya yang mana jika tidak terpenuhi akan mengganggu kelangsungan hidupnya. Tindakan tersebut dapat ditandai dengan aktifitas menundukan kepalanya dengan asyik memainkan gadget kesayangannya dan berekspresi tertawa, senyum-senyum sendiri atau lainnya.

BACA JUGA:  Fenomena Cancel Culture pada Penayangan Film Business Proposal

Jika seseorang telah menjadikannya suatu kebutuhan seperti perilaku dengan memulai aktifitasnya dari bangun tidur pertama yang akan dicari adalah gadget bukan lagi “bangun tidur ku terus mandi” malah berubah menjadi “bangun tidur ku cari handphone, ingin tidur ku buka handphone”. Fakta yang saat ini terjadi dan dapat kita amati seksama melihat seseorang sedang jalan main gadget, lagi makan main gadget, sedang rapat juga main gadget bahkan dapat kita temui seseorang yang sedang mengobrol dengan teman di sampingnya pun masih asyik bermain bersama gadget kesayangannya. Hal tersebut boleh dan sah-sah saja dilakukan oleh siapa saja, kapan saja karena merupakan kebebasan manusia untuk melakukan segala aktifitasnya namun yang harus diperhatikan adalah apakah hal tersebut dapat berimbas baik pada orang-orang disekitar kita? Contohnya jika kita asyik memainkan gadget di jalan raya atau jalan terbuka tanpa memperhatikan keadaan sekitar dan hanya focus pada gadget hingga menyebabkan kejadian yang tidak di inginkan oleh siapapun misal kecelakaan yang tertimpa pada diri sendiri atas kelalaian dari perbuatan anda sendiri namun jika oranglain yang menjadi korban karena ulah kita bagaimana? .

Dengan teknologi yang berkembang pesat ini khususnya pada media social yang dapat memudahkan kita untuk dapat berkomunikasi dengan siapa saja yang bahkan sudah lama tidak bersua dan kapan saja kita dengan mudah menggunakannya sehingga muncul istilah “ Ketika yang jauh menjadi dekat dan yang dekat menjauh”. Mari kita hitung waktu yang anda habiskan antara dunia nyata dan dunia maya. Jangan sampai kita termasuk ke dalam orang-orang yang lebih banyak menghabiskan waktunya dalam dunia maya bukan dunia nyatanya. Dunia maya tak selamanya dapat menjamin segala sesuatu yang terjadi di dalamnya sesuai dengan dunia nyata.

BACA JUGA:  5 Hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Memasang AC di Rumah

Terdapat beberapa dampak gadget terhadap kesehatan yang di kutip dari halaman www.hipwee.com diantaranya dapat mengalami Kegemukan, Gangguan Tidur, Mata Kering, Gangguan Pendengaran, Produksi Sperma Menurun, Kanker, Nyeri Punggung dan bahkan dapat menyebankan stress yakni dikembangkan dengan setiap gadget yang Anda gunakan untuk berkomunikasi. Menunggu panggilan telepon penting atau chatting melalui skype membuat pikiran Anda mengalami stres yang berlebihan yang pada gilirannya mempengaruhi kesehatan Anda.

Berikut dampak positif atau kabar baik dalam pengunaan teknologi pada bidang perekonomian diantaranya di kutip pada halaman roddteknologi.blogspot.co.id/ Semakin maraknya penggunaan akan semakin membuka lapangan pekerjaan,serta dengan adanya fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk, Perusahaan dapat menjangkau pasar lebih luas, karena pembeli yang mengakses internet tidak dibatasi tempat dan waktu dan Bisnis yang berbasis teknologi atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah transaksi-transaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan. Serta Pemanfaatan TIK untuk membuat layanan baru dalam perekonomian dan bisnis antara lain internet banking, SMS banking, dan e-commerce.

Di kutip dari halaman http://apriliadvitas.blogspot.co.id/ Dampak positif dan negative gadget terhadap perilaku social manusia . Dampak positif yang terjadi akibat dari kemajuan teknologi pada pola perilaku masyarakat adanya perkembangan dan kemajuan ekonomi yang telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh serta pola interaksi antarmanusia yang berubah. Lalu dampak Negatif yang akan terjadi jika penggunaan tidak sesuai kondisi, misalnya, menggunakan gadget pada saat proses belajar mengajar berlangsung untuk sms-an dengan teman atau pacar atau membuka situs jejaring sosial (facebook, twitter, path, instagram dll) pada saat belajar. Juga terjadi Pemborosan biaya gadget yang tidak akan ada habisnya, akan membuat para penggunanya tidak pernah puas sehingga perlu biaya untuk selalu meng-updategadget  dan terjadinya Global warming pengalihan kinerja manusia ke mesin tentu makin menyebabkan polusi udara sehingga memperparah pemanasan global. Saat ini memang manusia tidak bisa lepas dari gadget (komputer, laptop, handphone, dll). Setiap hari,  pasar semakin banyak dibanjiri gadget atau peralatan elektronik yang penggunaannya membutuhkan daya listrik, padahal tidak didukung oleh energi alternatif. Dengan demikian kita akan semakin tergantung pada pembakaran batu bara untuk memasok kebutuhan listrik di seluruh dunia. Ini merupakan tanggung jawab kita terhadap Ibu Pertiwi yakni negara Indonesia agar dengan adanya kemajuan teknologi dapat memajukan bangsa dan Negara Indonesia.

BACA JUGA:  Strategi Komunikasi dalam Negosiasi: Kunci Memenangkan Kesepakatan

Perlu diperhatikan bahwa kita ditakdirkan menjadi makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain (kehidupan social dunia nyata), bukan hanya makhluk social media yang mempunyai teman ribuan di facebook atau jutaan followers di instagram atau twitter. Kita harus dapat memanfaatkan keuntungan yang ditawarkan dengan adanya teknologi smartphone yang canggih bukan malah kita yang akan dimanfaatkan oleh kemajuan teknologi dari waktu ke waktu sehingga harus dapat memastikan waktu produktif kita dipergunakan dengan bijak.

Mulai saat ini saya khususnya yang juga mungkin termasuk korban generasi menunduk ini dan bagi kita semua harus dapat mengatur, mengetahui dan memahami kapan kita harus menunduk, kapan kita harus melihat ke depan atau belakang, menengok ke kanan dan ke kiri, atas maupun bawah. Kita harus bersikap bijak dalam menggunakan gadget agar tidak mengalami kejadian yang tidak di inginkan. (Ash)

Asih Amalia, Mahasiswi aktif semester 4
STEI SEBI – Depok

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *