Kisah Pedagang Malam di Pasar Tradisional

Siang berganti Malam, Angin yang berhembus menusuk kulit lelaki beranak 5 yang sedang mempersiapkan ikan yang akan dijualnya. Ending, pedagang ikan cue di Pasar Anyar,kota Bogor ini menjual ikan cue ini ketika orang-orang sudah tertidur dengan lelapnya.

Ending, sudah memulai berjualan ikan cue ketika ia masih umur 14 tahun. “Iya waktu umur 14 tahun saya udah ikut bapak jualan ikan cue di pasar, saya gapunya keahlian yang lain, jadi jualan ikan cue saja yang sudah diajarkan bapak” Tutur bapak beranak 5 itu.

Ketika orang lain sudah tertidur pulas di kasurnya, Ending harus mempersiapkan dagangannya untuk dijualnya dari malam hingga pagi hari. Sedangkan saat pagi hari ia pulang ke rumahnya untuk istirahat sebelum memulai aktifitasnya menafkahi anak dan istrinya.

Tempat tinggal Ending berada di Cinangneng, Kabupaten Bogor. Ia lebih memilih berjualan di Pasar Anyar Bogor karena ia sudah mengenal bos yang menjual ikan cue dengan harga murah . “karena kalau mau ambil cue ya disini, ada temen juga yang jual jadi keluarin modal aja saya” ucapnya. Ketika Ending pulang, istrinya selalu menjemputnya di gang rumahnya karena Ending tidak bisa mengendarai motor.

Sebagai suami, Ending merasa bangga terhadap istrinya “bayangkan aja mbak, saya gabisa bawa motor, istri saya siap jemput saya di gang, dia gapernah ngeluh berapa uang yang saya bawa ke rumah” ucapnya. Istrinya menjadi penyemangat, ia tidak mau anaknya harus berjualan ikan cue sepertinya.

Pedagang seperti Ending selalu mempunyai suka duka dalam berdagangnya. “ sukanya karena saya usaha untuk anak saya jangan seperti saya, saya harus mengumpulkan uang untuk anak saya. Dukanya terkadang kalau kurang laku suka rugi. Untuk makan terkadang susah malah sampai berhutang” ucapnya.

Kuku jari Ending sudah membiru saat malam tiba, apalagi ketika hujan turun dengan lebatnya. Ia tetap duduk termenung hingga pembeli yang biasa menjadi langganannya datang dan memberikan uang kepadanya.

Uang yang diterimanya selalu ia sisihkan sedikit untuk ia tabung, kadang pula ia belikan mainan untuk anaknya.

Walaupun mengantuk, dan cuaca dingin saat malam tapi beginilah hidup Ending menghidupi keluarganya hanya dengan berjualan ikan cue ketika malam tiba. Tapi ia bercita-cita untuk membuat anaknya bersekolah setinggi mungkin karena usaha yang dia berikan akan merubah kehidupannya suatu saat nanti.

Mutia Nur Agustin

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui email [email protected]

Pos terkait