DEPOKPOS – Islam adalah agama yang mengajarkan keseimbangan antara spiritualitas dan duniawi. Salah satu buktinya adalah penghormatan Islam terhadap ilmu pengetahuan. Dalam Al-Qur’an, terdapat banyak ayat yang mendorong umat Islam untuk berpikir, merenung, dan mempelajari alam semesta. Hal ini menegaskan bahwa iman dan sains bukanlah dua hal yang bertentangan, melainkan saling melengkapi.
Islam Mendorong Umatnya untuk Menuntut Ilmu
Dari masa awal Islam, Nabi Muhammad SAW telah menekankan pentingnya menuntut ilmu. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda, “Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah). Pernyataan ini menunjukkan bahwa belajar bukan hanya sebuah pilihan, tetapi sebuah kewajiban yang melekat pada setiap individu Muslim, tanpa memandang jenis kelamin atau status sosial.
Dalam Al-Qur’an, terdapat lebih dari 750 ayat yang mengajak manusia untuk mengamati alam semesta. Sebagai contoh, Surah Al-Ghashiyah ayat 17-20 berbunyi, “Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana dia diciptakan? Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung, bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi, bagaimana ia dihamparkan?” Ayat-ayat ini mendorong umat Islam untuk menggunakan akal mereka dalam memahami tanda-tanda kebesaran Allah.
Kontribusi Ilmuwan Muslim pada Peradaban Dunia
Dalam sejarahnya, umat Islam telah memberikan kontribusi besar dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti matematika, astronomi, kedokteran, kimia, dan filsafat. Masa keemasan Islam, yang berlangsung dari abad ke-8 hingga ke-13, adalah bukti nyata bagaimana Islam mendorong umatnya untuk mengembangkan ilmu.
Tokoh seperti Al-Khwarizmi, yang dikenal sebagai “Bapak Aljabar,” memberikan dasar bagi matematika modern. Ibn Sina atau Avicenna, dalam bidang kedokteran, menulis buku Al-Qanun fi al-Tibb yang menjadi referensi utama di dunia medis selama berabad-abad. Sementara itu, Al-Biruni terkenal sebagai salah satu ilmuwan yang pertama kali mengemukakan bahwa bumi berputar pada porosnya.
Semua ini menunjukkan bahwa keimanan mereka tidak menghalangi, melainkan justru memperkuat semangat mereka untuk mencari ilmu. Mereka melihat penelitian dan penemuan sebagai bentuk ibadah kepada Allah.
Sains dan Iman: Sebuah Keselarasan
Dalam Islam, ilmu pengetahuan dianggap sebagai alat untuk memahami ciptaan Allah lebih dalam. Sains membantu manusia untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana alam semesta bekerja, sementara iman memberikan jawaban atas pertanyaan tentang mengapa alam semesta ada. Keduanya berjalan seiring, seperti dua sisi dari mata uang yang sama.
Misalnya, penemuan tentang proses embriologi modern ternyata sejalan dengan apa yang disebutkan dalam Al-Qur’an lebih dari 1.400 tahun yang lalu. Dalam Surah Al-Mu’minun ayat 12-14, Allah menjelaskan tahapan penciptaan manusia yang kemudian dikonfirmasi oleh ilmu kedokteran modern.
Harmoni antara Islam dan sains mengajarkan kita bahwa iman bukanlah penghalang untuk mempelajari dunia ini, melainkan menjadi motivasi utama. Dengan memahami ilmu pengetahuan, kita tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga memperkuat keyakinan kita kepada Sang Pencipta. Islam mengajarkan bahwa menuntut ilmu adalah bagian dari ibadah, dan setiap langkah yang kita ambil dalam proses tersebut adalah bentuk pengabdian kepada Allah.
Ahmad Syaihan Al Fahmi
Mahasiswa STEI SEBI