DEPOK – Puluhan tenaga medis pada Puskesmas di Kota Depok dibekali deteksi dini Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) sebagaI Upaya Berhenti Merokok (UPM) pada masyarakat.
Melalui kegiatan peningkatan kompetensi tenaga medis yang dilaksanakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok pada Selasa (29/10) kemarin, diharapkan para perokok nantinya dapat memahami risiko kesehatan yang mereka hadapi.
Serta lebih terdorong untuk berhenti merokok untuk mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup.
“Dalam mendukung upaya ini, tenaga medis perlu memiliki kompetensi yang memadai dalam mendeteksi PPOK secara dini agar dapat memberikan edukasi berhenti merokok yang lebih tepat sasaran, intervensi, dan konseling bagi individu yang berisiko,” tutur Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kota Depok, Zakiah kepada awak media.
Dikatakan Zakiah, masih adanya tenaga medis di Puskesmas dan fasilitas kesehatan primer yang masih kurang memiliki keterampilan.
Hal tersebut menyebabkan banyak kasus yang terlambat terdiagnosis sehingga menghambat intervensi yang dapat menyebabkan prognosis pada pasien.
Salah satu langkah yang dilakukan, lanjutnya, dengan membekali tenaga medis dengan alat, teknik dan pengetahuan terbaru dalam identifikasi gejala PPOK.
Dengan demikian, diharapkan para tenaga medis dapat memberikan layanan kesehatan yang lebih baik, melakukan skrining yang efektif, dan merujuk pasien dengan tepat.
“Sehingga dengan kemampuan yang dimiliki para tenaga medis, masyarakat semakin sadar akan bahaya rokok. Serta, pasien perokok dapat mendapatkan penanganan yang cepat,” tutupnya.