Mengenal “Quarter Life Crisis”

Mengenal “Quarter Life Crisis”

DEPOKPOS – Indonesia akan memeperingati 100 tahun kemerdekaan pasca proklamasi pada tanggal 17 Agustus 2045 mendatang.

Salah satu hal yang akan di dapatkan oleh bangsa Indonesia adalah bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia dengan usia produktif (15-64 tahun) akan berada di angka 70% dari total seluruh penduduk Indonesia.

Bacaan Lainnya

Pada saat itu banyak masyarakat Indonesia akan memasuki fase pendewasaan dimana banyak di antara mereka sedang dalam proses pencarian jati diri.

Seringkali dalam proses ini mereka menghadapi berbagai macam tantangan dan juga kebingungan akan masa depan mereka atau lebih dikenal dengan quarter life crisis.

Apa itu Quarter Life Crisis?

Quarter life crisis secara bahasa Indonesia artinya krisis seperempat abad.Hal ini seringkali dialami oleh individu dengan rentang usia awal 20-30 tahun.Pada fase ini, seseorang seringkali dihinggapi oleh perasaan takut dan khawatir akan masa depannya, mulai dari kehidupan sosial,karir,percintaan,dan hal lainnya.

Dalam fase peralihan menuju kedewasaan ini seseorang akan sering mengalami depresi,kecemasan berlebih,serta rasa terbebani oleh ekspektasi sosial.Adanya tuntutan yang tinggi dalam karir juga menjadi penyebab munculnya gejala quarter life crisis.Agar hal ini tidak terjadi,penting bagi individu untuk bisa mengatasinya dengan cara menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi,serta bisa dalam mengontrol dan mengelola stres dengan baik.

Penyebab Quarter life crisis

1.Tekanan sosial
faktor eksternal seperti keluarga,teman,serta media sosial seringkali menjadi penyebabnya.Ekspektasi berlebihan dari orang lain bisa menjadi beban bagi mental individu sehingga mereka di tuntut untuk melakukan sesuatu melebihi kapasitas mereka.Media sosial juga menjadi salah satu penyebabnya,ketika melihat kesuksesan orang lain di media sosial dapat membuat individu merasa tertinggal dan tidak bisa berbuat apa-apa
2. Krisis identitas
seringkali terlintas di benak individu tentang “siapa saya?,apa tujuan hidup saya?,mau jadi apa kedepannya?” Dapat membuat individu merasa tidak berdaya dan kehilangan arah sehingga membuat individu mulai bingung harus melakukan apa untuk menemukan jati diri mereka

3. Trauma masa lalu
pengalaman buruk di masa lalu juga salah satu indikasi penyebab quarter life crisis.Kasus bullying serta kekerasan yang di sebabkan oleh orang tua dspat mempengaruhi kesehatan mental serta self esteem individu.

Gejala Quarter Life Crisis

1.Rasa kekhawatiran akan masa depan
pada fase ini,individu akan mulai mempertanyakan ke mana arah tujuan hidup mereka.Karena berbagai kecemasan itu,mereka akan mulai untuk merenung secara intens dan memunculkan pikiran-pikiran negatif yang bisa mempengaruhi mental individu.

2. Kesulitan menjalin hubungan sosial
perasaan ketidakpastian kepada diri sendiri juga dapat mempengaruhi kehidupan sosial seorang individu.Pasalnya karena kurangnya self esteem seseorang sehingga membuat dia merasa lebih rendah dari orang lain atau merasa tak pantas bagi pasangannya.

3. Merasa sulit Bahagia
Orang dengan gejala quarter life crisis cenderung sulit merasa bahagia,karena mereka selalu memikirkan masa depan yang belum pasti dan melupakan apa yang mereka lakukan di masa kini sehingga mereka sulit merasakan kebahagiaan.

Cara mengatasi quarter life crisis

1.Susun plan dan tujuan masa depan
proses ini akan membantu individu dalam menentukan langkah menuju target mereka.Identifikasi hal-hal yang mendukung untuk mencapai tujuan dan menyingkirkan hal-hal yang dapat menghambatnya sehingga individu dapat lebih berfokus kepada apa yang harus dia lakukan untuk mencapai target.

2. Jangan membandingkan diri dengan orang lain
hal ini seringkali terjadi pada setiap orang,dimana mereka selalu melihat kelebihan orang lain tanpa tau apa yang menjadi kelebihan dirinya.Dengan berfokus kepada mengembangkan keterampilan yang di miliki setiap individu,di harapkan dapat menambah semangat dalam mengbangkan potensinya.

3. Tetap menjadi produktif
dengan menjadi orang yang produktif,seseorang akan terhindar dari merenungi masa depan yang belum jelas.Mulailah dengan menambah soft skill di bidang yang paling di minati sehingga seiring berjalannya waktu akan menaikkan value individu tersebut.

Muhammad Dzaky Fadhillah
STEI SEBI

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui WhatsApp di 081281731818

Pos terkait