Rasa kantuk dapat memperlambat waktu reaksi terhadap situasi di jalan, sehingga tidak bisa dengan cepat mengambil keputusan saat menghadapi bahaya
DEPOKPOS – Mengantuk menjadi salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas tertinggi di Indonesia. Bahkan faktanya, hampir 100.000 kecelakaan lalu lintas pada tahun 2017 disebabkan pengemudi yang mengantuk, dan data itu terus meningkat di setiap tahunnya.
Karena itu, sebelum berkendara penting untuk mengetahui tanda-tanda mengantuk saat mengemudi, dan bagaimana cara mengatasinya.
Marketplace asuransi terpercaya di Indonesia yang pelaksanaannya diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lifepal.co.id memaparkan dampak buruk mengemudi dalam kondisi mengantuk, serta cara efektif untuk mencegahnya.
Dampak Buruk Mengemudi Saat Mengantuk
Mengemudi dalam keadaan mengantuk tidak boleh dianggap remeh. Sebab, kondisi ini bisa menimbulkan berbagai dampak buruk yang berpotensi membahayakan keselamatan diri sendiri, dan orang lain.
Meningkatkan risiko kecelakaan
Salah satu dampak paling serius dari mengemudi saat mengantuk adalah meningkatkan risiko kecelakaan.
Rasa kantuk dapat memperlambat waktu reaksi terhadap situasi di jalan, sehingga tidak bisa dengan cepat mengambil keputusan saat menghadapi bahaya.
Hal ini sangat berbahaya, terutama jika mengemudi di jalan tol dengan kecepatan tinggi.
Mengurangi kewaspadaan
Mengantuk saat mengemudi juga dapat mengurangi tingkat kewaspadaan. Kondisi ini membuat pengemudi lebih rentan terhadap situasi berbahaya, seperti tiba-tiba ada kendaraan lain yang mendekat atau perubahan mendadak di lalu lintas. Ketika rasa kewaspadaan menurun, risiko terjadinya kecelakaan turut meningkat.
Mengalami microsleep
Microsleep merupakan kondisi di mana seseorang tertidur secara singkat, biasanya hanya beberapa detik, tanpa disadari. Dalam kondisi mengemudi, microsleep bisa sangat berbahaya, karena hanya dalam hitungan detik pengemudi bisa kehilangan kendali atas kendaraannya. Bahkan, tidur selama dua atau tiga detik bisa berakibat fatal jika terjadi di jalan raya.
Kerugian finansial
Selain bahaya fisik, kecelakaan karena mengantuk saat mengemudi juga dapat menyebabkan kerugian finansial yang besar.
Kerusakan kendaraan, biaya medis, dan klaim asuransi menjadi beberapa contoh pengeluaran yang harus dikeluarkan jika mengalami kecelakaan. Hal ini tentu saja menambah beban, baik secara emosional maupun finansial.
Cara Mengatasi Rasa Kantuk Saat Mengemudi
Mengantuk saat mengemudi merupakan kondisi yang dapat dicegah dengan langkah-langkah sederhana. Menerapkan beberapa cara berikut ini bisa menjaga agar tetap aman dan nyaman saat berkendara.
Istirahat secukupnya
Sebelum memulai perjalanan jauh, pastikan telah cukup beristirahat selama 7-8 jam untuk mengembalikan energi tubuh. Jangan memaksakan diri mengemudi jika merasa belum cukup tidur, karena hal ini hanya akan meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan.
Berhenti secara berkala
Jika merasakan tanda-tanda mengantuk saat mengemudi, sebaiknya segera berhenti di tempat yang aman untuk beristirahat selama 15-30 menit untuk membantu memulihkan kesegaran tubuh.
Dengan cara ini, maka pengemudi bisa melanjutkan perjalanan tanpa merasa lelah dan tetap fokus di jalan.
Minum kopi atau minuman berkafein
Kafein adalah stimulan dapat membantu meningkatkan kewaspadaan. Minum kopi atau minuman berkafein bisa menjadi cara cepat untuk mengusir rasa kantuk.
Namun, perlu diingat bahwa efek kafein bersifat sementara. Karena itu, jangan mengandalkannya sebagai solusi utama.
Ajak teman atau keluarga untuk bergantian mengemudi
Jika bepergian bersama teman atau keluarga, maka dapat meminta mereka bergantian mengemudi. Dengan berbagi tugas, maka pengemudi bisa beristirahat sejenak dan mengurangi risiko kelelahan selama dalam perjalanan.
Lindungi kendaraan dengan asuransi mobil terbaik
Mengemudi dalam keadaan mengantuk meningkatkan risiko kecelakaan. Sebagai langkah melindungi diri dari potensi kerugian finansial akibat kecelakaan, maka penting untuk memiliki asuransi mobil.
Dengan asuransi mobil, maka pengemudi dapat merasa lebih tenang dan aman saat berkendara. Sebab, tidak perlu khawatir memikirkan biaya yang harus ditanggung jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena pihak asuransi akan menanggung berdasarkan polis yang berlaku.
Meski begitu, pastikan tetap berhati-hati saat mengemudi demi keselamatan diri, penumpang, dan pengendara lain di jalan.