Kerja Dakwah Secara Kolektif dan Inovatif

Kerja Dakwah Secara Kolektif dan Inovatif

Oleh : Dudi Supriadi, S.Akun

Bekerja dalam Islam merupakan usaha yang dilakukan dengan serius dengan cara mengerahkan semua tenaga dan pikiran . Jika melihat pengertian yang dikemukakan diatas maka sudah seharusnya kita benar-benar itqan dalam melakukan pekerjaan yang sudah ditugaskan kepada kita, Syaikh Ridha Shamadi dalam bukunya “30 Ways to Serve Religion” mengatakan, orang yang berakal budi selalu berusaha untuk itqan dalam bekerja dengan segala kemampuan yang dimilikinya serta bersungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaanya .

Apapun pekerjaan kita bukan menjadi halangan untuk bersunggung-sungguh dalam melaksanakannya, karena dalam hadist disebutkan “Sungguh seseorang yang membawa tali, kemudian ia membawa seikat kayu di punggungnya lantas dijualnya, maka dengan itu Allah menjaga dirinya, adalah lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, baik mereka yang diminta itu memberikan atau menolaknya,” (HR Bukhari dan Muslim).

Sedangkan dakwah adalah sebuah proses menyampaikan, mengajak, mempelajari dan mengamalkan ajaran dengan sadar dengan tujuan kebaikan di dunia dan akhirat . Dalam Al-Qur’an disebutkan “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung.” Q.s Al Imran Ayat 104.

BACA JUGA:  Opini : Tindakan Kejahatan Begal Motor, Meresahkan Masyarakat!

Ada beberapa metode yang menjadikan dakwah lebi efeketif diantaranya yang disebutkan dalam sebuah jurnal Metode Dakwah Dalam Perspektif Al-Qur’an :

  • Berdakwah menggunakan metode Hikmah yaitu dengan menguasai medan, serta ada Batasan-batasan setiap kali dakwah dilaksanakan sehingga tidak meyulitkan dan memberatkan sebelum mereka siap sepenuhnya
  • Berdakwah menggunakan metode Nasihat Yang Baik yaitu dengan menembus hati manusia dengan lembut dan terserap buka dengan kekerasan dan bentakan .

Maka menjadi sangat penting bagi kita untuk bisa mengajak manusia ke jalam yang benar karena maisng-masing dari kita adalah pendakwah yang harus saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran, cara dalam penyampaian dakwah pun harus menggunakan hikmah dan perkataan yang baik sesuai dengan Al-Quran surat An-Nahl Ayat 125 “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”.

BACA JUGA:  Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran : Solusi Gizi atau Beban Ekonomi?

Selanjutnya menjadi sangat penting juga kita melakukan kerja kolektif dalam dakwah khususnya kita sebagai mahluk sosial dengan pekerjaan yang berbeda-beda. Di Masyarakat peran kita sangat penting dalam mengajak dan menyeru, kerja sosial kita ditengah Masyarakat belakangan ini sangat diperhatikan namun kita juga jangan terlalu jumawa dan harus terus meluruskan niat “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” Q.s At-Taubah Ayat 105.

BACA JUGA:  Opini : Tindakan Kejahatan Begal Motor, Meresahkan Masyarakat!

Dalam pekerjaan jaman seperti sekarang ini anak-anak muda seharusnya menjadi actor yang dominan dalam mengambil peran dalam menggerakan roda dakwah. Harus ada beberapa ide yang inovatif dan kreatif dalam mengemas dakwah supaya lebih menarik dan tidak monoton. Seperti, membuat komunitas remaja hijrah, komunitas yang mendorong mereka dalam menjalankan hobi sekaligus ngaji, memfasilitasi mereka dalam berkreasi lewat digital dengan membuat poster-posster keren zaman now, berdakwah lewat media sosial dengan kreasi-kreasi ala anak muda.

Demikian makalah ini dibuat sebagai pengingat bagi penilis bahwa dakwah senantiasa akan teru bergerak siapapun pemerannya dan dakwah pasti akan sampai pada muaranya. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah kita termasuk orang-orang yang ada dalam barisan dakwah tersebut atau bahkan menjadi orang yang menghambat dalam proses dakwah.

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui email [email protected]

Pos terkait