Peran Sabar dalam Menghadapi Trauma Psikologis

Peran Sabar dalam Menghadapi Trauma Psikologis

DEPOKPOS – Sebagian orang pasti pernah mengalami peristiwa-peristiwa yang dianggap buruk atau menyeramkan dalam kehidupan mereka di masa lalu. Tak jarang peristiwa-peristiwa tersebut meninggalkan perasaan dan pikiran yang membekas pada diri mereka dan bahkan sangat sulit untuk mereka lupakan.

Jika seseorang kerap merasa takut, cemas, gelisah, atau tidak nyaman ketika mengingat peristiwa-peristiwa tersebut, bisa jadi seseorang itu mengalami kondisi yang biasa disebut trauma psikologis.

Ada beberapa hal penting yang harus dimiliki oleh seseorang yang memiliki trauma psikologis, dan sabar adalah salah satunya. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas pentingnya peran sabar dalam proses penyembuhan trauma psikologis.

Sabar dalam Ajaran Islam

Islam kerap mengajarkan kepada umatnya betapa pentingnya sabar dalam kehidupan sehari-hari manusia. Salah satu alasan mengapa sabar menjadi aspek penting bagi kehidupan umat islam adalah karena sabar dapat menjadi kunci untuk menyelesaikan berbagai masalah kehidupan.

Semakin tinggi tingkat kesabaran seseorang, semakin siap pula ia untuk menghadapi segala masalah. Sabar juga dapat menghalangi seseorang untuk berbuat maksiat dan sabar akan membuat seseorang semakin taat untuk menjalankan hal-hal kebaikan karena perilaku menahan diri yang seseorang sudah tanamkan dalam dirinya sendiri.

Orang-orang yang sabar juga termasuk ke dalam golongan orang-orang yang dicintai Allah Subhanahu Wata’ala, karena Allah berfirman sebagai berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.”

Mengutip buku sabar dan syukur yang disusun oleh Ulya Ali Ubaid, dikatakan bahwa Allah mensifatkan orang-orang yang sabar dengan sejumlah sifat dan menyebutkan kata sabar sebanyak 70 kali di dalam Al-Qur’an.

Ini menunjukan bahwa sabar adalah hal yang sangat tinggi derajatnya bagi Allah dan akan lebih tinggi lagi jika hamba-Nya senantiasa menerapkan sifat sabar dalam diri masing-masing. Menerapkan sifat sabar juga bermakna bahwa kita senantiasa percaya kepada Allah, bahwa kita percaya akan segala takdir dan kuasa-Nya sehingga tugas kita sebagai hamba-Nya hanyalah bersabar menerima segala keputusan-Nya untuk kehidupan kita di dunia.

Perintah untuk bersabar juga datang dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam selaku suri tauladan umat muslim. Beliau bersabda, “Sabar ada tiga macam, yaitu sabar menghadapi musibah, sabar melakukan taat/beribadah, dan sabar mengekang diri dari perbuatan maksiat.” (HR Ibnu Abi Dunya).

Sabar dan pemaaf juga salah dua sifat yang dimilki oleh Rasulullah. Maka sebagai umat Rasulullah, kita juga harus bisa menerapkan sifat sabar yang dimiliki Rasulullah di kehidupan kita sehari-hari.

Trauma Psikologis Perspektif Psikologi

Trauma psikologis adalah kondisi yang dialami oleh seseorang yang terjadi sebagai akibat dari peristiwa buruk atau peristiwa mengerikan yang menimpa seseorang.

Jika seseorang memiliki trauma psikologis tak jarang seseorang tersebut mengalami beberapa respon emosional dari peristiwa yang diingat seperti sedih, panik, cemas, gelisah, dan takut.

Kondisi ini bisa muncul setelah kejadian maupun dalam jangka waktu yang panjang. Penyebab dari trauma psikologis juga beragam, misalnya dikarenakan oleh bencana alam, kecelakaan, kekerasan fisik, dan bahkan pelecehan seksual.

Gejala yang dialami oleh orang-orang yang memiliki trauma psikologis pun beragam dan bisa menyerang segi emosional maupun kondisi fisik. dimulai dari penyangkalan, marah, takut yang berlebih, depresi, keputusasaan, hingga sakit kepala, lelah berlebih, gangguan pencernaan, jantung berdebar, dan masih banyak lagi.

Orang-orang yang memiliki trauma psikologis cenderung mempunyai kepribadian yang tertutup, ini bisa dikarenakan masih adanya perasaan yang membekas dan pikiran yang menghantui sehingga sulitnya menjalani kehidupan sehari-hari dan sulitnya untuk terbuka kepada orang lain menjadi masalah yang dihadapi oleh orang tersebut.

Peran Sabar dalam Menghadapi Trauma Psikologis

Ada banyak cara atau metode pengobatan untuk menyembuhkan seseorang dari trauma psikologis, tetapi salah satu hal yang paling penting yang harus dimiliki oleh orang-orang yang mempunyai trauma psikologis adalah untuk bersabar.

Dengan memiliki sifat sabar orang-orang yang memiliki trauma psikologis akan terlatih untuk selalu tenang dalam menghadapi setiap kondisi yang mengingatkan kepada trauma yang mereka miliki. Secara tidak langsung sabar juga menjadi momen untuk bermeditasi, untuk menghilangkan pikiran-pikiran yang buruk dan selalu terfokus pada pikiran-pikiran yang baik dan mengundang kebahagiaan.

Mempunyai reaksi atau respon keras terhadap trauma yang dimilki sangatlah normal, tetapi jika seseorang menerapkan sifat sabar maka orang tersebut akan terhindar dari hal-hal negatif yang bisa melukai dirinya sendiri. Sabar juga menjadi sarana untuk membangun pertahanan bagi diri sendiri.

Secara bertahap, orang-orang yang memiliki trauma psikologis harus bisa menguatkan diri dalam menghadapi ketakutan yang dirasakan. Oleh karena itu, bersabar dapat meningkatkan rasa keberanian. Karena keberanian berarti juga kesabaran dalam menghadapi kesulitan dan penderitaan yang nantinya juga dapat meningkatkan rasa percaya diri orang-orang yang memiliki trauma psikologis.

Proses penyembuhan trauma psikologis dengan menerapkan sifat sabar mungkin akan sulit bagi beberapa orang, tetapi jika sudah ditanamkan dalam diri dengan baik dan dilakukan dengan ikhlas juga konsisten maka nantinya akan membuahkan hasil yang baik di akhir. Nantinya orang-orang yang memiliki trauma psikologis akan lebih tenang dan santai dalam proses penyembuhan mereka jika mereka selalu menerapkan sifat sabar.

Penulis: Nadia Talitha Felicia
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui email [email protected]

Pos terkait