Antara Karir dan Tugas sebagai Ibu Rumah Tangga

Antara Karir dan Tugas sebagai Ibu Rumah Tangga

DEPOKPOS – Sudah lumrah diketahui wanita sebagai ibu rumah tangga yang selalu berada di rumah mengurus anak-anak dan keluarga. Akan tetapi dewasa ini banyak sekali kaum wanita yang juga bekerja untuk menambah penghasilan keluarga namun tetap dengan tugasnya sebagai ibu rumah tangga yang harus tetap diutamakan.

Lalu dimanakah letak peran laki-laki sebagai kepala keluarga? Bukankah sebagai pemimpin laki-laki juga memiliki tanggung jawab untuk mengurus keluarga dan anak-anak? Sedikit saja orang-orang yang memiliki pemahaman seperti itu.

Mengerti akan tanggung jawab yang seharusnya dikerjakan bersama dan bukan hanya menjadi tugas seorang istri. Sebenarnya sama antara suami dan istri dalam perannya untuk mengurus rumah tangga mereka.

Meluangkan waktu khusus untuk keluarga sangat dibutuhkan saat ini, apalagi untuk pertumbuhan sang anak. Peran ibu dan ayah akan sangat diperlukan agar bisa membentuk karakter dan psikologis anak yang sehat dan baik. Sebagaimana yang di perintahkan dalam Islam untuk menjaga dan mendidik anak dalam beragama.

Perempuan di era sekarang ini cenderung memilih untuk bekerja mandiri padahal ia sudah bersuami. Tentunya perempuan sudah mengetahui lumrahnya suamilah yang bekerja untuk menafkahi keluarga. Akan tetapi, sebagai perempuan karir bekerja adalah hal yang sangat menyenangkan meskipun di sisi lain mereka juga harus berperan ganda sebagai ibu rumah tangga.

BACA JUGA:  Ciptakan Keluarga Sakinah, Ciptakan Kehidupan yang Lebih Bahagia!

Apalagi bagi wanita karir yang sudah memiliki anak hal itu mungkin akan sangat memberatkan bagi mereka. Seberat apapun tugas mereka pastinya harus lebih mementingkan urusan keluarganya dari pada urusan pekerjaan atau karir. Seperti kasus-kasus yang terjadi belakangan ini, seorang wanita yang harus tetap bekerja akan tetapi juga harus mengurus keluarganya.

Bahkan ada yang lebih parah, misal seorang laki-laki yang memilih untuk tidak bekerja karena yang dipikirkannya adalah istrinya sudah bisa menghasilkan uang sendiri. Ditambah lagi jika mereka juga tidak mau mengambil peran untuk mengurus anak dan keluarga.

Lalu apakah perannya sebagai kepala keluarga masih berlaku jika terus seperti itu? Hal ini sangat memberatkan bagi pihak perempuan jika memiliki suami yang tidak bertanggung jawab dan hanya bisa malas-malasan di rumah. Entah apa yang mereka pikirkan sehingga bisa berbuat seperti itu.

Sebagaimana umumnya, adalah laki-laki sebagai pemimpin keluarga. Ia akan merasa tidak pas jika seorang istri yang bekerja, bahwa dalam pandangannya seorang istri seharusnya berada di rumah mengerjakan pekerjaan rumah, seperti mencuci baju, mencuci piring, memasak, atau tugas lainnya.

BACA JUGA:  Menjaga Masa Depan: Peran Penting Teknik Lingkungan dalam Pembangunan Berkelanjutan

Bahkan banyak yang merasa insecur jika seorang istri memiliki pekerjaan yang mapan melebihi laki-laki. Karena bagaimanapun juga suamilah sang kepala keluarga, yang seharusnya memiliki pekerjaan yang mapan untuk menafkahi keluarganya dan memimpin mereka.

Islam sudah menjelaskan bahwa keluarga adalah tanggung jawab suami istri, tidak bisa jika hanya salah satunya saja yang bertindak. Kedua-duanya juga harus berperan dalam membangun keluarga yang sakinah dan harmonis.

Boleh saja jika perempuan memilih untuk tetap berkarir di kehidupan keluarganya, akan tetapi ia juga tidak boleh meninggalkan kewajibannya sebagai istri. Begitu pula sebagai seorang laki-laki meskipun sang istri sudah bisa menghasilkan nafkah sendiri, ia tidak bisa meninggalkan kewajibannya sebagai kepala keluarga yaitu mencari nafkah.

Sosok ayah sangat diperlukan bagi seorang anak, maka sesibuk apapun seorang ayah juga harus bisa meluangkan waktunya bersama keluarga. Akan menyenangkan jika suami istri memiliki prinsip untuk saling melengkapi dan mengerti bahwa bagaimanapun, mereka memiliki peran yang sama dalam rumah tangganya.

Hal itu akan berpengaruh besar bagi kehidupan sang anak di masa depan nantinya. Maka penting sebenarnya, untuk memilih pasangan hidup yang tepat seperti yang dijelaskan dalam agama kita, yakni agama Islam.

BACA JUGA:  Pentingnya Keterlibatan Masyarakat dalam Mengatasi Masalah Lingkungan

Terlepas dari sifat feminisme perempuan yang sering kali dikatakan melekat pada diri mereka, seperti sifat lembut, kasih sayang, dan lebih mengutamakan perasaan ketimbang akalnya, sering kali di permasalahkan oleh pihak laki-laki. Tanpa mereka menyadari betul sebenarnya juga ada sebagian dari mereka yang juga memiliki sifat-sifat tersebut.

Dalam kacamata Islam sebenarnya banyak kaum perempuan yang juga memiliki sifat maskulinisme yaitu sifat yang pemberani, tegas dan kuat, bahkan para perempuan zaman dulu juga ada beberapa yang ikut andil dalam beberapa perang melawan orang-orang kafir.

Oleh karena itu, salah besar jika seseorang dalam kehidupan ini memiliki pandangan bahwa perempuan itu lemah, dan tidak bisa berperan seperti peran laki-laki. Dari sini sudah jelas antara laki-laki dan perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama, bagaimanapun peran mereka dalam kehidupan ini.

Oleh : Ayu Fitrohtun Nur ‘Aini
Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui email [email protected]

Ikuti berita depokpos.com WhatsApp melalui WhatsApp Channel di https://www.whatsapp.com/channel/0029VaxRIG47tkjBsApvt00T

Pos terkait