Rumah Sakit Indonesia, satu-satunya rumah sakit operasional yang tersisa di bagian utara Gaza
GAZA, PALESTINA – Masyarakat masih merasakan kengerian dari dua serangan besar-besaran di kamp pengungsi Jabalia yang terjadi dalam waktu 24 jam.
Seluruh korban luka dilarikan ke Rumah Sakit Indonesia, satu-satunya rumah sakit operasional yang tersisa di bagian utara Gaza.
Banyaknya jumlah korban luka memaksa rumah sakit untuk bekerja 50 kali lipat melebihi kapasitasnya karena kekurangan pasokan medis dan bahan bakar.
Menurut pernyataan yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan, rumah sakit terpaksa mengambil keputusan serius dengan mematikan generator utama karena kekurangan bahan bakar yang ekstrim dan hanya mengandalkan generator kecil di bawahnya hanya untuk menjaga ICU tetap berjalan.
“Kami tidak tahu sampai kapan rumah sakit ini bisa bertahan. Kapan saja sepanjang hari, kami dapat mendengar pengumuman penutupan total rumah sakit yang akan menjadi sebuah bencana. Itu akan mengubah rumah sakit menjadi kamar mayat yang besar.”
Rumah Sakit Indonesia adalah sebuah rumah sakit yang berada di Bait Lahiya, Kegubernuran Gaza Utara, Jalur Gaza, Palestina.
Perencanaannya dilakukan pada Januari 2009 dan pembangunannya dimulai pada Mei 2011.
Rumah sakit yang dibangun atas inisiatif organisasi Mer-C itu menelan dana sekitar Rp126 miliar dari hasil donasi rakyat Indonesia. Dibangun di atas tanah seluas 16.261 meter persegi, rumah sakit ini merupakan kontribusi nyata rakyat Indonesia terhadap Palestina.
“Rumah sakit ini merupakan bentuk perwujudan dan kasih sayang rakyat Indonesia kepada rakyat Palestina. Berikutnya, kami akan berusaha untuk membangun pusat kesehatan di Tepi Barat,” ujar Ketua Mer-C Joserizal kala itu.
Pada 14 November 2011, bom Israel meledak di dekat lokasi Rumah Sakit Indonesia, di mana dua orang tewas dan sejumlah orang mengalami luka-luka, sementara 17 relawan Indonesia mengamankan diri di lantai dasar bangunan rumah sakit.
Pada 27 Desember 2015, Rumah Sakit Indonesia di Gaza diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pada Oktober 2018, Rumah Sakit Indonesia di Gaza terkena serangan udara Israel.