DEPOKPOS – Warga Limo menggelar aksi unjuk rasa diatas lahan milik mereka yang tanahnya telah tergusur untuk pembangunan ruas jalan tol Cinere – Jagorawi (Cijago) seksi 3.
Seperti diketahui, tol Cinere-Jagorawi (Cijago) Seksi 3A meghubungkan Kukusan – Krukut Sedangkan Seksi 3B dari Simpang Krukut-Cinere.
Proyek tol Cijago ini menelan biaya investasi Rp 3,21 triliun dengan konstruksi Rp 1,2 triliun dan pembebasan tanah Rp 930 miliar.
Salah satu pemilik lahan tanah dari delapan warga yang belum dibayarkan, Baba Rojan menjelaskan bahwa dirinya mendukung pembangunan jalan tol Cinere-Jagorawi yang berada diatas lahan tanah miliknya.
“Kita mendukung pemerintah untuk pembuatan jalan tol. Tapi, bayarkan dulu tanah kami,” jelas Baba Rojan di lahan tanah miliknya, Kamis (27/04/2023).
Lebih lanjut Baba Rojan tuturkan bahwa pembayaran atas lahan tanah miliknya terkendala akibat salah satu warga yang biasa dipanggil RW Udin tidak mau menandatangani kesepakatan pembayaran lahan.
“Jangan gegara satu orang, akhirnya tanah kami terhambat pembayarannya,” tutur Baba Rojan dengan nada tinggi.
Pada intinya, Baba Rojan menginginkan pembayaran lahan tanah miliknya dan warga yang lainnya.
“Tanah kita mah, ngga ada masalah. Jadi, bayarkan saja. Ini tanah saya sudah digusur gini tapi belum dibayarkan,” pungkas Baba Rojan.