Cara Menangani Luka Jarum Suntik

DEPOKPOS – Kecelakaan kerja akibat benda tajam merupakan masalah kesehatan yang dihadapi oleh tenaga kesehatan khususnya perawat.

Penyakit menular seperti HIV, hepatitis B dan penyakit lainnya berisiko mengalami luka jarum suntik. Oleh karena itu perlu adanya pelatihan dan pembinaan serta pengembangan ilmu kesehatan dalam menangani kecelakaan tertusuk jarum.

Bacaan Lainnya

Profesional medis sering mengalami cedera jarum suntik atau luka jarum akibat tertusuk. Menurut CDC, sekitar 385.000 petugas kesehatan secara tidak sengaja menusukkan jarum setiap tahun.

Luka suntik dapat menjadi risiko penyebaran infeksi pada pasien. Penyebaran penyakit akibat kejadian ini merupakan penyakit yang termasuk dalam kelompok penyakit yang ditularkan melalui darah.

BACA JUGA:  Manfaat Beras Organik pada Tingkat Konsumsi Baru Masyarakat

Penyakit yang ditularkan melalui darah adalah penyakit yang disebarkan oleh patogen yang ditularkan melalui darah seperti HIV, hepatitis B dan C. Cedera akibat jarum suntik dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kecerobohan, kurangnya alat pelindung diri.

Selain itu, ada juga kemungkinan belum adanya prosedur operasi standar untuk menjamin keamanan prosedur medis. Kecelakaan kerja merupakan kejadian yang tidak terduga. Kecelakaan kerja sering terjadi pada petugas kesehatan, terutama perawat.

Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk menggalakkan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keselamatan kerja dan perilaku kesehatan kerja (K3) (pengetahuan, sikap, pelatihan, promosi dan pengawasan) terhadap kejadian kecelakaan kerja di kalangan perawat rumah sakit.

BACA JUGA:  Kedelai Mampu Kurangi Risiko Kanker Payudara

Kesimpulan dari penelitian ini adalah menjadikan implementasi K3 sebagai bagian terpenting dalam keperawatan.

Usulan rumah sakit dengan panitia K3RS untuk meningkatkan pengetahuan K3 perawat melalui kunjungan lapangan rutin, pelatihan dan pertemuan departemen perawatan internal.

Cara Mencegah Luka Jarum Suntik

• Gunakan jarum yang bersih. Untuk menghindari risiko infeksi, disarankan untuk menggunakan jarum suntik steril dalam prosedur perawatan, dan tidak menggunakan jarum bekas.
• Pergi perlahan. Ngebut bisa menyebabkan kecelakaan. Luangkan waktu Anda dan berhati-hatilah saat menggunakan jarum.
• Gunakan fitur keamanan. Teknologi jarum telah berkembang pesat. Pelajari dan gunakan semua peralatan yang akan membantu Anda menghindari kecelakaan.
• Selalu gunakan wadah benda tajam. Selalu buang jarum bekas ke dalam wadah benda tajam. Dengan cara ini jarum dihindari saat membuang limbah medis.
• Alat Pelindung Diri (APD). Gunakan alat pelindung untuk meminimalkan paparan darah dan cairan tubuh pasien, seperti kacamata, sarung tangan, masker, dan gaun steril.
• Vaksin. Semua pekerja yang berisiko kontak dengan darah atau cairan tubuh pasien harus menerima vaksin hepatitis B.
• Teknik penggantian jarum suntik Seiring waktu dan seiring berkembangnya teknologi, ditemukan teknik injeksi tanpa jarum untuk menggantikan jarum suntik.

Pos terkait