DEPOKPOS – Di penghujung tahun 2019, dunia sedang menghadapi masalah besar. Sejak merebaknya penyakit yang di sebabkan oleh virus corona yang biasa di kenal dengan Covid-19 ini, terjadi perubahan di hampir semua bidang kehidupan yang semakin mengkhawatirkan dan menggairahkan setiap hari di seluruh Permukaan bumi. Covid-19 menjadi perhatian public sejak pertama kali teridentifikasi di Wuhan, tepatnya di Provinsi Hubei, China pada awal tahun 2020. Ribuan kematian virus imi menjadi sorotan banyak Negara, termasuk Indonesia, sehingga 11 on Maret 2020, WHO menyatakan wabah ini sebagai pandemi global.
Di masa pandemi pada saat itu, banyak orang yang membandingkan virus Covid-19 dengan virus Flu, karena sama-sama menyebabkan penyakit diarea pernapasan. Namun, ada perbedaan penting antara kedua virus yang mempengaruhi pengobatannya.
Banyak yang menyebut virus Covid-19 dan virus flu itu sama, hal ini disebabkan oleh beberapa factor antara lain:
⦁ Menyebabkan penyakit pernapasan mulai dari asimptomatik atau ringan hingga berat dan fatal.
⦁ Covid-19 dan flu dapat di tularkan melalui transmisi kontak dan droplet.
⦁ Adapun indikasi-indikasi yang dimiliki oleh Covid-19 dan flu di antaranya seperti : Demam atau badan terasa menggigil, sering batuk-batuk, kesulitan bernapas dan lain sebagainya.
Perbedaan antara virus Covid-19 dan influenza adalah sebagai berikut :
Kecepatan transmisi adalah perbedean utama antara kedua virus ini. Rata-rata masa inkubasi influenza (waktu sejak terpapar hingga munculnya gejala) lebih pendek dibandingkan virus Corona. Interval virus Corona di perkirakan 5-6 hari, sedangkan untuk virus influenza di perkirakan 3 hari yang artinya flu bisa menyebar lebih cepat daripada Covid-19.
Namun satu orang yang terpapar Covid-19 dua kali lebih memungkinkan tertular flu. Mengenai gejala Covid-19 menunjukan bahwa 80% dari mereka yang terinfeksi hanya mengalami gejala ringan atau tidak sama sekali dan 15% mengalami gejala berat yang membutuhkan oksigen dan 5% kritis membutuhkan ventilator untuk gejala Covid yang parah dan kritis lebih tinggi dari flu.