5 Soft Skill yang Harus Dimiliki Generasi Z

DEPOKPOS – Generasi Z merupakan orang-orang yang memiliki rentang waktu kelahiran antara tahun 1995-2010.

Generasi Z disebut juga dengan iGenerataion yaitu, generasi internet yang memanfaatkan internet dan teknologi untuk menjalani kehidupan sehari-harinya.

Hal ini membuat gen Z tumbuh dan berkembang mengikuti pertumbuhan teknologi.

Gen Z identik dengan teknologi bagaimana ia mampu menjadikan teknologi sebagai pendamping yang membersamainya dalam kehidupan sehari-hari.

Begitu juga dengan pola belajar para gen Z yang mengikuti perkembangan media teknologi dan penggunaannya.

Gen Z mampu berkembang dan bergerak maju bersamaan dengan kemampuannya menguasai teknologi.

Namun bukan hanya kemampuan dalam bidang teknologi yang harus dikuasai para gen Z.

Gen Z juga diharuskan mempunyai kemampuan soft skill yang berguna untuk kesuksesan dirinya dalam perkembangan zaman yang terus berkembang. Berikut diantaranya:

1. Public Speaking

Public Speaking merupakan kemampuan komunikasi berbicara di depan khalayak ramai.

Dengan kemampuan public speaking ia akan mempunyai rasa percaya diri untuk menyampaikan gagasan ide, pendapat, inovasi, juga ilmu untuk orang banyak.

Dengan adanya kemampuan public speaking yang baik ia akan mampu menarik dan mempengaruhi audience.

Sehingga apa yang ia sampaikan mampu diterima dengan baik, dan para audience akan memberikan dukungan kepadanya dengan apa yang telah ia sampaikan.

2. Manajemen Waktu

Hidup di zaman teknologi yang sudah berkembang pesat membuat segalanya serba mudah dan praktis.

Kemudahan ini sangat dirasakan dan dinikmati oleh para gen Z selaku gen Z sebagai generasi yang kehidupan sehari-harinya bergantung pada teknologi internet.

Adanya teknologi yang memudahkan segalanya tak jarang membuat mereka menjadi malas, dan sering menunda-nunda pekerjaan untuk lebih memilih menikmati fasilitas yang ada.

Generasi Z harus memiliki kemampuan memanagement waktu atau mengatur waktunya, bagaimana ia menggunakan waktunya untuk hal-hal yang produktif dan waktu yang ia gunakan terjadwal jelas.

Dengan begitu mereka yang mempunyai kemampuan memanagement waktu sebaik-baiknya akan mampu terlihat unggul, dan berhasil dari pencapaian target-target hidupnya, dalam hal pelajaran maupun pekerjaannya.

3. Critical Thinking

Cricitical Thinking atau berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir logis dan sistematis ketika mengambil keputusan atau memecahkan masalah yang ia hadapi.

Dengan adanya kemampuan berpikir kritis akan mampu mengatur informasi penting atau tidaknya untuk memecahkan suatu masalah.

Sehingga ketika dihadapkan dengan suatu masalah, dengan kemampuan berpikir kritis ini mereka akan mampu diandalkan oleh orang lain.

Mandiri dalam menghadapi permasalahan, keterampilan bahasa dan presentasi meningkat, mampu menemukan ide dan peluang baru, yang kemudian itu semua menjadi alat untuk mengembangkan dirinya.

4. Leadership

Leadership atau kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang dalam memimpin orang lain.

Bukan hanya memimpin tapi bagaimana ia juga bisa dipimpin oleh orang lain, dengan begitu didalam leadership akan terjadi sebuah kerjasama antara satu individu dengan individu lainnya.

Leadership untuk gen Z ini sangatlah penting, dengan adanya kemampuan ini mereka akan mampu bersosialisasi dengan baik.

Bukan hanya bergantung pada teknologi yang ada tapi mereka mampu menggunakan teknologi dan menerapkannya untuk kepentingan bersama.

Adanya kerjasama sosial antara pemimpin dan anggota, maupun sebaliknya maka mereka akan mampu berkembang dan bergerak maju secara bersama-sama dalam satu kelompok atau tim.

5. Kecerdasan Sosial

Kecerdasan sosial yang dimaksud adalah suatu kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan sosial yang ada.

Kecerdasan sosial adalah kemampuan bagaimana bisa beradaptasi dengan lingkungan dan budaya baru.

Adanya kecerdasan sosial, mereka akan mampu menerima perubahan yang terjadi dan bertahan pada lingkungan sosial disekitar mereka.

Dengan kecerdasan sosial, mereka juga mampu mengendalikan perasaannya terhadap seseorang bagaimana ia berempati dan simpati terhadap orang lain yang mengalami kondisi berbeda atau berada diposisi membutuhkan pertolongan.