Bagi wanita, mewarnai kuku menggunakan kuteks merupakan suatu keindahan tersendiri. Ketertarikan para wanita kepada kuku yang cantik membuat berbagai salon kuku menjamur dimana – mana. Tak jarang, untuk menghemat budget, para wanita lebih memilih memakai kuteks sendiri di rumah.
Namun dibalik keindahannya, kuteks memiliki efek samping yang cukup membahayakan untuk kesehatan.
Dilansir dari alodokter.com menurut Dr. Muliani Sukiman, kuteks sangat berbahya jika digunakan dalam jangka waktu yang lama. Beliau mengatakan bahwa kuteks terbuat dari polimer organik yang dicampur dengan bahan-bahan tambahan. Dari berbagai bahan kuteks terdapat 3 zat yang harus diwaspadai, yaitu formaldehida, toluena, dan phthalates.
Formaldehida dan toluena dapat menyebabkan iritasi pada mata, tenggorokan dan paru-paru. Paparan formaldehide dalam jumlah yang tinggi dan jangka waktu yang lama dapat memicu risiko timbulnya kanker. Sedangkan penggunaan phthalates dapat memicu masalah kelenjar endokrin dan peningkatan kasus diabetes pada wanita.
Menurutnya pada wanita hamil sebaiknya penggunaan kuteks harus dilakukan dengan ekstra hati-hati. Toluena ditengarai dapat memicu kelainan bawaan dan mengganggu sistem saraf bayi dalam kandungan. Pelarut organik dalam kuteks (yaitu glikol eter dan karbon disulfida) dapat memicu keguguran, kelainan prematur, kelainan bawaan pada bayi, dan berat badan lahir bayi yang rendah. Penghapus kuteks yang mengandung aseton juga dapat menyebabkan gangguan perkembangan dan kelainan bawaan pada bayi.
Nah girls setelah mengetahui bahaya kuteks, yuk batasi penggunaaannya!