Perempuan dan Peristiwa

Ilustrasi. (Istimewa)

Dari apakah wanita tercipta? Biasanya orang akan segera menjawab: dari tulang rusuk Adam.Tetapi kali ini, izinkan saya berbeda pendapat. Bagi saya sesungguhnya wanita diciptakan Allah dari do’a seorang pria. Boleh percaya atau tidak!

Sosok Nabi yang pertama kita ketahui yaitu Nabi Adam yang dulu ia bertempat di singgasana surgawi yang bergelimbangan kemewahan dan segala kenikmatan yang telah Allah Hamburkan disana, Namun tatkala kesepian datang kepada Nabi adam dengan begitu menikam, rasa nelangsa yang terus mengoyak-ngoyak jiwa hingga bermuara pada sepotong do’a cinta yang ia lantunkan dari isi hatinya.“Wahai tuhan! Anugrahilah diri hamba pendamping hidup. Agar kebahagiaan ini semakin sempurna dalam ridha-Mu.”

Allah Maha pengasih lagi penyanyang. Harapan tulus setangkai Do’a cinta yang di panjatkan itu akhirnya berbuah restu dengan kehadiran seorang wanita. Adam menyambut Hawa dengan segala suka cita, Adam dan Hawa pun hidup bahagia di singgasana surga itu dan tidak terpisahkan.

Kebersamaan yang indah dalam suka-duka, susah-senang, tawa-canda, air mata maupun luka, Hubungan romantis tetap berlangsung walau telah berpindah dari surga ke dunia fana.terbukti sudah bahwa peristiwa wanita itu diciptakan dari do’a seorang lelaki.

Peristiwa seorang wanita tak cuman disitu saja wanita adalah tonggak-tonggak dan panah penyangga dalam mendirikan sebuah peraadaban yang telah berperan dalam sebuah kejayaan seorang pemimpin ataupun mendirikan sebuah singgasana dan melahirkan sosok-sosok mujahid-mujahidah muda yang telah lahir di dunia ini.

Wanita sangat mulia dalam islam kalau kita mencermati dan memandang dari sudut pandang yang luas, karena memang wanita itu unik dan istimewa. Wanita dan peristiwa dalam membangun sebuah peradaban islam sangatlah menjadi pilar utama dan menjadi penyangga dalam mendirikannya.

Dalam peristiwanya membangun peradaban islam wanita berperan sebagai syaqqaiqu ar-Rijaal (patner laki-laki) dalam mengemban amanah di muka bumi ini. Patner terdiri dari dua pihak yang berbeda tapi saling melengkapi, untuk menyempurnakan suatu amanah yang ia bawa.

Wanita dalam dakwah, sejak awal mula munculnya islam, siti khodizah adalah orang pertama yang mengakui kebenaran islam dan masuk dalam jajaran as-Sabiqulnal Awwalun.selain itu ada beberapa wanita yang telah masuk islam karena dorongan dan kesadaran akal mendahului kamu laki-laki.

Bahkan wanita pun sudah berperan serta dalam dunia politik sejak awal mula datangnya islam, wanita menjadi bagian dari rombongan Madinah yang mengikuti bai’ah aqabah kedua, adapun wanita yang baik langsung atau tidak langsung turut berkiprah dalam dunia politik adalah siti Fatimah putri nabi yang turut serta dalam menyumbangkan ide dan gagasannya pada masa pemerintahan abu bakar ash-shidiq. Siti aisyah memimpin pasukan dalm jumlah besar yang terdiri dari para sahabat dan tabi’in dalam perang jamal.

Wanita dan peristiwa modern ini telah bergerak dalam bentuk organisasi islam yang memfokuskan sasarannya dalam bidang dakwah, ini merupakan bukti bahwa wanita telah sadar bahwa dirinya berperan penting dalam membangun peristiwa peradaban islam ini.

Ditulis oleh: Mukhlas Fauzi

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui email [email protected]

Pos terkait