Seminar LGBT di UI: “Ngapin Jadi LGBT, Mau Cari AIDS?”

Susanan seminar LGBT di kampus UI Depok. (des)
Susanan seminar LGBT di kampus UI Depok. (des)

“Allah hanya ciptakan dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan. Bahkan, tidak ada kucing, anjing dan babi yang homo. Tapi, manusia melakukan perilaku seks menyimpang. Itu tandanya, manusia lebih rendah dari binatang.”

Hal itu ditegaskan Dr. Inong Dewi Irana Sp, KK, dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin dalam Seminar ilmiah “LGBT dalam Perspektif Keilmuan” di Gedung Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI), Depok, belum lama ini.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA:  Jimin BTS Rilis Album Solo

Seminar ini diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Kampu Nasional Salam UI bekerjasama dengan Komunitas Penggenggam Hujan, FSI FISIP, Seramb FH, Formasi FIB, dan FSI FK UI.

Pengalaman memeriksa kaum LGBT di Aceh, dari 18 homoseks , 8 diantaranya dinyatakan positif HIV/AIDS tanpa gejala. Kebanyakan dubur tempat mereka membuang kotoran, rusak. “Ngapin jadi LGBT, mau cari AIDS? Ketahuilah, kelompok terbanyak pengidap HIV/ AIDS di AS adalah dari kelompok LGBT. Penyakit ini tak bisa disembuhkan.”

Dr Inong pernah menemui pasangan suami istri yang sudah 25 tahun menikah, kemudian berakhir dengan penceraian. Sang suami berdalih, ingin menghadapi masa tuanya dengan kekasih atau pasangan barunya sesama jenis. Sungguh memprihatinkan.

BACA JUGA:  Jimin BTS Rilis Album Solo

“ HIV/AIDS saja sudah bahaya sekali, Tolong, please…jangan berzina, dan jangan lakukan perilaku seks menyimpang. Jika sudah begitu, berapa besar kerugian yang harus ditanggung negara untuk menghadapi persoalan ini. Padahal biaya yang ditangggung hingga triliunan rupiah itu bisa membangun sekolah dan puskesmas yang memadai,” tegas Dr. Inong

Untuk menghadapi LGBT, Dr. Inong mengajak hadirin untuk tidak menjauhi mereka. Dekati mereka dengan penuh “kasih” dan “sayang”. Itulah yang dilakukan aktivis gereja. Mereka bukan hanya dikasihi, tapi juga diberi kerjaan, didampingi untuk kesembuhannya.

BACA JUGA:  Jimin BTS Rilis Album Solo

Bagaimana dengan kondom? Dr. Inong memastikan, 100% kondom tidak aman, sangat berpotensi sobek, dan berakibat tertularnya HIV/AIDS. Itulah sebabnya ia protes dengan kampanye sejumlah LSM yang mengatakan kondom aman saat berhubungan seks.

“Sering saya dibilang menakut-nakuti LGBT. Padahal saya cuma mau mengatakan, jika tidak mau terkena dan tertular penyakit kelamin, termasuk HIV/AIDS, ya jangan berzina,” tegas Dr. Inong mengingatkan.(Des)

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui WhatsApp di 081281731818

Pos terkait