Depokpos – Bagi pria, buang air kecil sambil berdiri mungkin bukan hal yang aneh, sebaliknya jika pria buang air kecil sambil jongkok, kebanyakan orang akan mengira aneh dan menganggap kebiasaan tersebut sebagai ciri khas wanita.
Ternyata kebiasaan buang air kecil berdiri dapat membahayakan kesehatan, dan di balik cara buang air kecil sambil jongkok yang dianggap “aneh” tersebut, justru tersimpan banyak manfaat untuk kesehatan.
Bahkan di Swedia terdapat larangan buang air kecil berdiri, karena pemerintah setempat sudah memahami banyaknya keuntungan yang didapatkan pria jika buang air kecil dengan cara jongkok/duduk.
Menyebabkan Kencing Batu
Buang air kecil dengan berdiri menyebabkan urine dan kotoran tidak bisa keluar dengan tuntas. Jika dibiarkan, kotoran akan terus mengendap dan menumpuk yang menyebabkan kencing batu.
Berisiko menderita kanker prostat
Buang air kecil berdiri membuat kandung kemih tertekan. Akibatnya, urin dan sisa kotoran masih menggenang di kandung kemih, akibatnya risiko kanker prostat semakin meningkat.
Mengalami lemah syahwat
Kebiasaan buang air kecil berdiri dapat mengakibatkan pria mengalami lemah syahwat, karena sisa air kencing menyebabkan kelenjar otot dan urat halus di sekitar buah zakar menjadi lembek dan kendur.
Batu ginjal
Ketika air kencing tidak bisa keluar sempurna, maka sisa air seni yang tertinggal dapat mengendap dan mengkristal dalam ginjal. Akibatnya penyakit batu ginjal tidak bisa lagi dihindarkan.
Lalu bagaimana cara buang air kecil yang baik?
Posisi buang air kecil yang paling baik dan menyehatkan tubuh adalah jongkok dengan posisi kaki kiri maju ke depan dan kaki kanan ditekuk ke belakang. Posisi ini menyebabkan air kencing terbuang sempurna tanpa terpencar. Selain terhindar dari penyakit, najis akibat percikan air kencing bisa dihindari.
Dalam Islam, Rasulullah menyampaikan larangan kencing berdiri karena banyaknya siksa kubur akibat percikan kencing dan kurang baik bagi kesehatan.