Panglima Militer Iran: Gerbang Neraka Terbuka Buat Negara Pembunuh Bayi

Panglima Militer Iran: Gerbang Neraka Terbuka Buat Negara Pembunuh Bayi

“Gerbang neraka akan segera terbuka bagi rezim Israel yang suka membunuh bayi,” kata Pakpou

IRAN – Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Mohammad Pakpour mengatakan pasukannya akan segera melepaskan serangan balasan terhadap rezim Israel. Hal itu merupakan respons atas serangan tak beralasan di tanah Iran.

Dalam sebuah pesan kepada Pemimpin Revolusi Islam Ali Khamenei bahwa serangan ini untuk melaksanakan perintah tertinggi. Juga membalas darah para komandan militer, ilmuwan, dan warga sipil yang terbunuh dalam serangan Israel.

Bacaan Lainnya

“Gerbang neraka akan segera terbuka bagi rezim Israel yang suka membunuh bayi,” kata Pakpour sebagaimana diberitakan IRNA.

“Rezim Zionis yang kriminal dan tidak sah akan mengalami nasib yang pahit dan menyakitkan dengan konsekuensi yang luas dan merusak,” tambahnya.

Israel mulai rangkaian serangan ke Iran

Rezim Israel memulai serangkaian serangan militer di dan dekat ibu kota Iran, Teheran, serta kota-kota Iran lainnya pada Jumat malam.

Militer Israel juga melancarkan serangan terarah terhadap petinggi militer Iran. Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Baqeri dan Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami dibunuh di Teheran.

BACA JUGA:  Indonesia Peace Convoy Siap Tembus Blokade Israel di Gaza

Begitu pula Panglima Angkatan Udara IRGC Brigadir Jenderal Amirali Hajizadeh dan Panglima Markas Besar Khatam al-Anbia Mayor Jenderal Gholamali Rashid.

Kemudian pada hari itu, Ayatollah Khamenei menunjuk Mayor Jenderal Pakpour untuk memimpin IRGC. Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran sedang mempersiapkan tanggapan.

Sebelumnya, pasukan udara Israel telah menyerang sejumlah titik di Iran pada Jumat pagi waktu setempat, demikian menurut media AS Axios.

Sejumlah ledakan dilaporkan terdengar di ibu kota Iran, Teheran, meski belum diketahui lokasi-lokasi mana saja yang terkena serangan.

Sebelumnya pada Kamis (12/6), CBS News, merujuk pada sumber AS, menyatakan bahwa Israel sepenuhnya siap melakukan operasi militer di Iran.

Washington juga memperkirakan bahwa Teheran akan balas menyerang fasilitas militer AS yang ada di Irak.

Iran balas serangan Israel

Seorang pejabat Iran mengatakan kepada The New York Times bahwa petinggi pemerintahan dan militer Iran telah membahas strategi untuk membalas kemungkinan serangan Israel.

Pejabat tersebut mengungkapkan bahwa rencana yang disepakati pihaknya adalah untuk meluncurkan serangan balasan sesegera mungkin setelah serangan pertama terjadi.

Sementara, ketua otoritas pertahanan Israel, Israel Katz, telah mengumumkan keadaan darurat nasional terkait serangan yang dilakukannya terhadap Iran.

BACA JUGA:  Gagal Total di Iran, Israel Gempur Lebanon! Klaim Bunuh Komandan Hizbullah

“Menyusul serangan pendahuluan Negara Israel terhadap Iran, serangan rudal dan pesawat nirawak balasan terhadap Israel dan populasi sipil dapat terjadi dalam waktu dekat,” kata Katz.

Sejumlah Negara alihkan penerbangan

Sejumlah maskapai global membatalkan dan mengalihkan rute penerbangan di kawasan Timur Tengah pada Jumat (14/6), menyusul serangan Israel terhadap Iran.

Grup Lufthansa memperpanjang penangguhan seluruh penerbangan ke Tel Aviv hingga 31 Juli, serta mengonfirmasi bahwa penerbangan ke dan dari Teheran juga akan ditangguhkan hingga akhir Juli. Selain itu, penerbangan ke Amman, Erbil, dan Beirut turut dihentikan hingga 20 Juni.

Maskapai Air France mengatakan kepada RIA Novosti bahwa pihaknya menangguhkan seluruh penerbangan ke Tel Aviv dan terus memantau perkembangan situasi di Timur Tengah.

Maskapai Aegean Airlines asal Yunani membatalkan penerbangan dari dan menuju Israel yang dijadwalkan pada 13 Juni. Sementara itu, ITA Airways dari Italia juga menghentikan seluruh penerbangan ke Tel Aviv hingga 31 Juli.

Di kawasan Timur Tengah, maskapai nasional Uni Emirat Arab, Emirates, membatalkan seluruh penerbangan ke Iran, Irak, Yordania, dan Lebanon yang dijadwalkan pada 15 Juni.

Sedangkan maskapai berbiaya rendah asal Turki, AJET, membatalkan penerbangan ke Iran, Irak, dan Yordania hingga Senin pukul 06.00 waktu setempat (03.00 GMT/10:00 WIB).

BACA JUGA:  Kick Off Indonesia Global Peace Convoy, Tokoh Umat Kompak Dukung Aksi Menembus Blokade Gaza

Sementara penerbangan ke Lebanon akan tetap berjalan namun hanya pada siang hari. Penerbangan menuju Timur Tengah yang biasanya melintasi wilayah udara Irak juga akan dialihkan.

Maskapai Air Astana dari Kazakhstan mengumumkan pengalihan sejumlah rute reguler dan carter untuk menghindari wilayah udara Iran dan Irak. Penerbangan menuju Sharm El-Sheikh, Dubai, Doha, Manama, dan Madinah akan diarahkan ke jalur alternatif.

Maskapai Rusia, Red Wings, membatalkan seluruh penerbangan ke Israel yang dijadwalkan hingga pukul 10.00 waktu Moskow (07.00 GMT/14:00 WIB) pada 14 Juni.

“Penerbangan malam menuju Tel Aviv telah dialihkan ke bandara alternatif dan telah mendarat di Moskow. Kami meminta maaf kepada para penumpang. Biaya tiket akan dikembalikan sepenuhnya dan rute alternatif akan ditawarkan jika situasi keamanan memungkinkan,” demikian pernyataan resmi maskapai.

Israel melancarkan serangan ke Iran pada Jumat dini hari. Iran bersumpah akan membalas. Menurut pihak Israel, serangan itu mengakibatkan tiga pejabat militer tertinggi Iran meninggal dunia dan menghantam fasilitas militer serta situs nuklir negara itu.

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui email [email protected]

Pos terkait