DEPOKPOS – Tugas sekolah selama ini dianggap sebagai alat utama untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Namun, apakah beban tugas yang banyak benar-benar efektif membantu proses belajar dan pembentukan karakter?
Atau malah sebaliknya, tugas yang berlebihan malah menjadi beban yang menghambat perkembangan karakter dan menimbulkan stres? Pertanyaan ini semakin relevan di tengah dinamika pendidikan saat ini.
Secara umum, tugas sekolah berfungsi untuk memperdalam pemahaman dan melatih kemandirian siswa. Namun, tugas yang berlebihan juga dapat menimbulkan kelelahan dan stres yang justru menghambat proses belajar.
Penelitian Isnawati (2023) menunjukkan bahwa beban tugas yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan digital dan menurunkan motivasi belajar, ini berarti tugas yang tertalu banyak tidak selalu baik untuk proses belajar.
Dari pengalaman di berbagai sekolah, pembentukan karekter siswa sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan peran guru. Zubaedi (2011) menegaskan bahwa pendidikan karakter harus terintegrasi dalam setiap aspek pembelajaran, bukan hanya sebagai materi tambahan.
Guru yang menjadi teladan dan menciptakan suasana belajar yang positif dapat menumbuhkan nilai seperti tanggung jawab, disiplin, dan kerja sama pada siswa. Sebaliknya, jika beban tugas terlalu berat, siswa kehilangan waktu dan kesempatan untuk mengembangkan karakter melalui interaksi sosial dan kegiatan non-akademik.
Meskipun tugas bertujuan meningkatkan kemampuan akademik, beban yang berlebihan dapat mengurangi waktu siswa untuk mengasah karakter melalui aktivitas sosial dan pembiasaan nilai.
Karo-karo et al (2020) menemukan bahwa pengelolaan tugas yang baik dan lingkungan sekolah yang kondusif dapat membantu pembentukan karakter secara signifikan.
Oleh karena itu, beban tugas harus diimbangi dengan perhatian pada aspek pengembangan karakter agar pendidikan berjalan seimbang.
Beban tugas yang seimbang penting untuk menjaga keseimbangan antara aspek kogitif dan afektif dalam pendidikan. Tugas yang terlalu banyak menimbulkan tekanan, sementara tugas yang tepat dapat memperkuat pemahaman dan pembentukan disiplin diri.
Pembentukan karakter juga dipengaruhi oleh antara lingkungan sekolah, guru dan orang tua. Dengan semikian, tugas sekolah harus dirancang untuk mendukung interaksi positif tersebut dan tidak sekedar memenuhi kuantitas.
Elisa ramadhani
Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Pamulang