DEPOKPOS – Perkembangan teknologi digital telah mengubah wajah industri keuangan secara global. Bank-bank kini berlomba-lomba menyediakan layanan yang cepat, mudah diakses, dan aman.
Dalam konteks ini, perbankan syariah tidak hanya ikut bersaing, tetapi juga menunjukkan daya tarik yang semakin meningkat, terutama bagi generasi muda yang mendambakan sistem keuangan yang lebih etis dan berkeadilan.
Karakteristik Perbankan Syariah
Perbankan syariah berlandaskan prinsip-prinsip Islam yang melarang riba (bunga), gharar (ketidakpastian), dan maysir (spekulasi). Sebagai gantinya, transaksi dalam bank syariah didasarkan pada akad-akad seperti murabahah (jual beli), mudharabah (kemitraan usaha), dan ijarah (sewa), yang menekankan keadilan, transparansi, dan kerja sama.
Mengapa Perbankan Syariah Makin Penting di Era Digital?
1. Permintaan terhadap Sistem Keuangan yang Etis dan Transparan Di era transformasi digital, masyarakat semakin kritis terhadap transparansi lembaga keuangan. Skandal keuangan dan krisis global telah menggoyahkan kepercayaan terhadap sistem konvensional. Perbankan syariah hadir dengan prinsip-prinsip keuangan etis yang menolak eksploitasi dan spekulasi berlebihan. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri, khususnya bagi generasi milenial dan Gen Z.
2. Bank Syariah Juga Go Digital, Bank syariah kini aktif berinovasi, banyak institusi syariah telah mengembangkan layanan mobile banking, digital onboarding, dan berkolaborasi dengan startup fintech berbasis syariah. Kehadiran platform seperti peer-to-peer lending syariah, e-wallet halal, dan crowdfunding wakaf digital membuktikan bahwa ekosistem syariah mampu tumbuh dalam lanskap digital.
3. Inklusi Keuangan Digital yang Ramah terhadap Masyarakat Muslim, di banyak Negara Berkembang akses terhadap layanan keuangan masih rendah. Perbankan syariah digital menjembatani kesenjangan ini, terutama di wilayah dengan populasi Muslim besar. Di Indonesia, kampanye literasi keuangan syariah terus didorong oleh OJK dan BI untuk meningkatkan inklusi keuangan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
4. Regulasi yang Mendukung Transformasi Digital, pemerintah dan regulator semakin mendukung pengembangan bank syariah digital. Di Indonesia, OJK menerbitkan Roadmap Pengembangan Perbankan Syariah 2020–2025 yang menekankan penguatan digitalisasi dan pengembangan ekosistem halal. Ini membuka peluang besar bagi ekspansi layanan syariah di era digital.
5. Gaya Hidup Halal dan Kesadaran Ekonomi Islami, gaya hidup halal kini menjadi tren global. Generasi Muslim urban lebih selektif dalam memilih produk, termasuk layanan keuangan. Banyak yang secara aktif mencari layanan keuangan bebas riba, adil, dan berdampak sosial. Hal ini mendorong bank syariah untuk menyesuaikan produknya, seperti pembiayaan berbasis musyarakah dan tabungan emas syariah digital.
Tantangan Perbankan Syariah di Era Digital
Kurangnya edukasi masyarakat, banyak orang belum memahami cara kerja produk keuangan syariah digital, sehingga mereka cenderung ragu menggunakannya.
Infrastruktur digital belum merata, di beberapa daerah pelosok, akses internet masih terbatas, menyulitkan penggunaan layanan perbankan digital.
Keterbatasan SDM dan inovasi, bank syariah berskala kecil sering kekurangan tenaga ahli dalam bidang syariah dan teknologi.
Kompetisi dengan fintech konvensional, fintech konvensional tumbuh pesat dan menawarkan layanan yang praktis, menjadi tantangan bagi bank syariah untuk tetap menarik.
Perbankan syariah semakin relevan di era digital karena mampu menghadirkan layanan keuangan yang tidak hanya efisien dan inovatif, tetapi juga berlandaskan nilai etika dan keadilan.
Dukungan regulasi, adopsi teknologi, dan meningkatnya kesadaran masyarakat menjadi pendorong utama. Ke depan, sinergi antara prinsip syariah dan kemajuan teknologi akan menjadi kunci keberhasilan perbankan syariah di kancah global.
Karenanya, penting bagi kita—baik sebagai individu maupun institusi—untuk turut mendorong perkembangan perbankan syariah digital demi terciptanya sistem keuangan yang adil dan inklusif.
Syifa Nurfiyani Arfan
Mahasiswi Universitas Tazkia Bogor