Bantuan ini diberikan Pemkot Depok kepada pemilik rumah yang rawan sosial atau terdampak bencana
DEPOK – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Kota Depok telah memberikan bantuan uang tunai dengan total Rp 183 juta untuk renovasi 29 rumah tinggal.
Bantuan ini diberikan Pemkot Depok kepada pemilik rumah yang rawan sosial atau terdampak bencana.
Adapun bantuan bersumber dari Belanja Tidak Terduga (BTT) Tahun 2024 yang telah dicairkan secara bertahap sejak Januari hingga September. Bantuan diberikan maksimal Rp 20 juta per rumah.
“Tidak semua rumah terdampak bencana, bisa mendapat bantuan dari pemerintah. Fungsi bangunan tersebut juga menjadi poin dasar akan dikeluarkannya bantuan atau tidak. Misal, fungsinya untuk usaha, itu tidak bisa kami keluarkan,” ujar Kepala Bidang Perumahan pada Disrumkim Kota Depok, Refliyanto dalam keterangan yang diterima, Ahad (08/09/2024).
Menurut Refliyanto, sebelumnya terdapat 31 pengajuan bantuan. Namun, karena dua unit rumah sudah dijual, maka bantuan dibatalkan.
“Mengingat, salah satu syarat penerima bantuan adalah memiliki surat tanah atas nama pribadi. Selain itu, rumah juga harus dihuni yang bersangkutan. Tidak bisa saudara atau kerabat,” jelasnya.
Lanjut Refliyanto, beberapa rumah yang dapat diberikan bantuan yaitu yang mengalami kebakaran, terdampak dari hujan lebat dan angin puting beliung serta longsor.
Adapun, pengajuan melalui kelurahan setempat, kemudian menunggu disposisi Wali Kota, dilakukan verifikasi lapangan oleh Disrumkim, pencairan oleh Badan Keuangan Daerah (BKD) terakhir penyerahan bantuan kepada pemilik rumah.
“Nantinya, mereka yang mendapat bantuan ini diminta membuat Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) sebagai pelengkap administrasi. Saat ini, sudah masuk tujuh berkas lagi pengajuan BTT yang akan kami rapatkan,” terangnya.
Ia mengharapkan, mudah-mudahan bantuan yang diberikan dapat meringankan beban korban terdampak bencana.
“Mudah-mudahan bantuan yang kami berikan, bisa sedikit meringankan beban korban terdampak bencana,” harap Refliyanto. (***)