Dosen dan Mahasiswa UI Inisiasi Program “Sehat Bestari” Guna Tekan Angka Stunting di Kep. Seribu

Dosen dan Mahasiswa UI Inisiasi Program “Sehat Bestari” Guna Tekan Angka Stunting di Kep. Seribu

DEPOKPOS – Universitas Indonesia (UI) melalui Program Studi Fisioterapi, Program Pendidikan Vokasi, melakukan terobosan penting dalam upaya menekan angka stunting di Kepulauan Seribu. Melalui program pengabdian masyarakat (pengmas) bertema “Sehat Bestari” (Sepanjang Hayat Bergerak Bersama Fisioterapi), UI berfokus pada pencegahan anemia pada remaja, sebagai langkah preventif untuk menurunkan prevalensi stunting di wilayah tersebut.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi stunting di Kepulauan Seribu mencapai 20,50%, yang masuk dalam kategori medium. Kondisi ini mendorong UI untuk mengambil langkah konkret dalam menanggulangi masalah gizi buruk yang masih menjadi tantangan di daerah tersebut.

Bacaan Lainnya
BACA JUGA:  UI dan Indiana University Siap Realisasikan Kolaborasi Pendidikan

Kegiatan pengmas yang diadakan di SMPN 133 Jakarta, Kepulauan Seribu, melibatkan sosialisasi, penyuluhan, serta pemeriksaan hemoglobin menggunakan hemoglobin test strip untuk mendeteksi anemia. Selain itu, tim pengabdi juga membagikan buku saku “Antisipasi Anemia untuk Mencegah Stunting” sebagai panduan bagi para siswa dalam menjalani pola hidup sehat.

Ketua Program Pengmas, Riza Pahlawi, Str.Ftr., M.Kes., menjelaskan bahwa pencegahan anemia bisa dimulai dengan pola makan sehat yang kaya zat besi, suplementasi nutrisi, gaya hidup sehat seperti olahraga teratur, serta menghindari kebiasaan merokok. “Melalui serangkaian pola hidup sehat, diharapkan anak-anak SMPN 133 Jakarta dapat menerapkan pencegahan anemia tersebut, sehingga angka stunting di wilayah Kepulauan Seribu dapat ditekan,” ujar Riza.

BACA JUGA:  Palestine Liberation Roadshow Goes to Campus

Sementara itu, Kepala SMPN 133 Jakarta, Edi Sumardi, M.Pd., dan seluruh siswa menyambut kegiatan pengmas tersebut secara antusias dan positif. Menurutnya, program pengmas tersebut sangat penting karena mayoritas siswa mengalami anemia. Bahkan, terdapat siswa yang sedang dirawat karena angka HB berada di bawah 5.

“Saya berharap agar program ini berkelanjutan dan berkembang ke wilayah sekitar di Kepulauan Seribu. Selain itu, siswa-siswi SMPN 133 Jakarta juga mendapatkan pengetahuan baru, khususnya mengenai pola hidup yang sehat dan langkah yang tepat agar tidak terkena anemia,” kata Edi.

BACA JUGA:  Mahasiswa UI Juara Management Festival 2024 Berkat Strategi Pemasaran Inovatif untuk UMKM Kopi Lokal

Hasil evaluasi dari pre dan post test menunjukkan peningkatan kesadaran dan pengetahuan siswa SMPN 133 Jakarta terkait anemia hingga lebih dari 80%. Hal ini menandakan keberhasilan program dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai pentingnya pencegahan anemia.

“Kami berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam menurunkan prevalensi stunting, khususnya di Kepulauan Seribu, serta mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin Good Health and Well Being,” kata Riza.

Program “Sehat Bestari” diharapkan dapat menjadi model untuk inisiatif serupa di wilayah lain, sebagai bagian dari komitmen Universitas Indonesia dalam menciptakan generasi muda yang sehat dan berkualitas.

Ingin produk, bisnis atau agenda Anda diliput dan tayang di DepokPos? Silahkan kontak melalui WhatsApp di 081281731818

Pos terkait