Oleh: Nurhayati, Aktivis Dakwah di Depok
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang sempurna dibanding yang lain, tapi manusia mempunyai sifat pelupa. Penyebab manusia lupa bisa jadi disebabkan karena tidak ingat Allah, mendustakan ayat-ayat-Nya dan munafik kepada diri sendiri. Cara yang tepat agar terhindar dari hal yang demikian itu manusia harus tahu cara melakukan skala prioritas sesuai dengan hukum Islam baik itu baik itu wajib, sunah, mubah, makruh dan haram. Jika manusia sudah paham hukum tersebut maka akan mudah untuk menjalankannya.
Sepertinya halnya yang haram, tidak boleh sama sekali dilakukan sudah jelas hukumnya haram. Jika tetap dilakukan maka hukumnya haram dan berdosa maka Allah akan mengazab dan menghukum perbuatan kita seperti LGBT, riba, berzina, Judi, mencuri dan yang lainnya. Oleh karenanya dalam melakukan aktivitas harus mengutamakan hal yang wajib terlebih dahulu dibanding hal yang sunah dan mubah.
Selanjutnya, ketika kita dihadapkan hal yang mendesak, cara yang harus dilakukan dengan membiasakan berkomunikasi terlebih dahulu baik itu hal yang mendesak ataupun tidak. Contohnya kita harus terbiasa komunikasi dengan suami sebagai pengemban dakwah. Jika suatu hari ada janji mendesak untuk berdakwah dengan orang lain kebetulan saat itu suami libur dan ingin bersama dengan istri maka kita bisa ajak suami untuk ikut berdakwah atau mengantar kita. Walaupun sang suami berat untuk melakukannya setidaknya dari awal kita sudah sampaikan kegiatan dakwah kita dan pastikan kita bisa merayu dan berkomunikasih dengan baik. Sehingga suami tidak menolak untuk diajak bersama.
Sebab berdakwah hukumnya wajib, janji berdakwah juga wajib, patuh dan taat kepada suami juga wajib. Maka sebagai istri harus bisa memberikan waktu untuk komunikasi senyaman mungkin sehingga pada saat yang mendesak suami tidak mudah marah dan kecewa. Kewajiban istri harus patuh dan taat perintah suami ditegaskan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam agama Islam.
Itulah cara melakukan skala prioritas kehidupan dalam sehari-hari agar aktivitas kita bisa berjalan sesuai dengan aturan Allah SWT dan tidak terjerumus dalam perbuatan yang dilarang tapi selalu berusaha beraktivitas sesuai dengan perintah Allah SWT.[]