Oleh Moh. Hairud Tijani, Mahasiswa Pengembangan Masyarakat Islam, UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Alumnus PP. Annuqayah Madura
Pengertian dari ekspor pasir laut adalah aktivitas ekspor yang melibatkan pengeksploitasian pasir laut dari wilayah laut untuk digunakan di industri konstruksi. Pasir laut diambil dari pantai dan perairan laut dengan menggunakan alat-alat berat, seperti kapal pengambil pasir dan ekskavator. Ekspor pasir laut sendiri dapat memberi dampak yang tidak hanya pada lingkungan, namun juga pada kehidupan ekonomi masyarakat lokal. Namun, dampak yang paling signifikan adalah terhadap kerusakan ekosistem laut dan pulau kecil.
Kebijakan ekspor pasir laut yang dikeluarkan oleh pemerintahan presiden Joko Widodo memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat dan lingkungan. Di satu sisi, kebijakan ini memberikan pendapatan yang signifikan bagi negara melalui ekspor pasir laut. Di sisi lain, dampaknya terhadap masyarakat lokal dan lingkungan sangat besar.
Salah satu dampak utama yang akan terjadi dari ekspor pasir laut adalah kerusakan terhadap ekosistem laut. Aktivitas ekspor yang terus-terus-menerus nantinya akan menyebabkan terganggunya proses alami pada lingkungan laut, seperti erosi pantai, penurunan kualitas air laut, dan hilangnya habitat bagi ikan dan flora laut. Selain itu, keberlangsungan hidup hewan-hewan laut juga terancam karena ekspor pasir laut yang sering kali membuat mereka kehilangan habitat asli mereka.
Pertama, ekspor pasir laut dapat mengakibatkan degradasi ekosistem maritim. Ekosistem laut yang sehat secara tidak langsung mendukung berbagai bisnis yang terkait dengan laut seperti ikan, perikanan, pariwisata, dan lain-lain. Dan apabila ekosistem laut terganggu maka secara otomatis stabilitas ekonomi Maritim berbasis pariwisata dan budidaya akan mengalami penurunan.
Kedua, ekspor pasir laut juga dapat mempengaruhi keamanan pangan suatu negara. Pasir laut merupakan habitat bagi berbagai spesies organisme laut, seperti ikan, kerang, dan udang. Jika pasir laut yang merupakan tempat hidup bagi spesies ini diekspor secara besar-besaran, maka kemungkinan besar akan menimbulkan dampak negatif pada keberlangsungan hidup organisme laut tersebut dan menyebabkan kelangkaan bahan pangan untuk masyarakat dan industri perikanan.
Dampak terhadap lingkungan juga sangat besar. Pengambilan pasir laut dapat mengubah ekosistem perairan dan mengurangi keragaman hayati di wilayah pesisir. Pengambilan pasir laut tersebut juga dapat merusak daerah terumbu karang, yang memiliki peran penting sebagai tempat hidup bagi berbagai jenis biota laut dan spesies lainnya.
Akibatnya, tidak hanya itu, ekspor pasir laut juga berdampak pada kehidupan masyarakat lokal terutama di pulau-pulau kecil. Ekspor pasir laut menyebabkan hilangnya sumber daya laut, sehingga mempengaruhi mata pencaharian masyarakat yang bergantung pada hasil laut. Selain itu, pada beberapa kasus, aktivitas ekspor pasir laut juga menyebabkan rusaknya infrastruktur pantai, seperti pelabuhan dan dermaga, yang mengakibatkan kesulitan bagi masyarakat untuk memasarkan hasil tangkapan mereka.
Sebab itulah aktivitas ekspor pasir laut harus dikelola dengan baik agar tidak mengganggu keberlangsungan hidup lingkungan laut dan masyarakat lokal. Pemerintah harus memperketat regulasi dan peraturan untuk mengatur jumlah pasir laut yang diambil, penggunaan teknologi yang ramah lingkungan, serta mengoptimalkan manfaat ekstraksi pasir laut terhadap kehidupan ekonomi masyarakat lokal.
Dalam hal ini pemerintah harus mengambil kebijakan yang bijak dalam mengelola ekspor pasir laut agar tidak mengganggu stabilitas ekonomi maritim negara. Salah satunya dengan membuat regulasi yang ketat terhadap kegiatan ekspor pasir laut, misalnya dengan membatasi jumlah ekspor dan memberikan izin hanya pada perusahaan-perusahaan yang terjamin kredibilitas dan komitmen mereka terhadap menjaga kelangsungan hidup ekosistem laut.
Dalam konteks globalisasi dan pertumbuhan ekonomi, aktivitas ekspor pasir laut mungkin menjadi bisnis yang sangat menjanjikan. Namun, dampak negatif yang ditimbulkan begitu besar sehingga diperlukan perhatian yang lebih serius untuk mengelolanya secara bijaksana. Upaya ini tidak hanya untuk melindungi ekosistem laut dan pulau kecil, namun juga untuk memastikan kelangsungan hidup manusia di masa depan.
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah kebijakan ekspor pasir laut presiden Joko Widodo memang dapat memberikan pendapatan bagi negara, namun dampaknya terhadap masyarakat lokal dan lingkungan sangat besar. Penting bagi pemerintah untuk memperhatikan efek samping dari kebijakan tersebut dan mengambil tindakan yang tepat untuk meminimalkan dampak negatif, seperti memberikan pekerjaan alternatif bagi masyarakat dan melakukan pemantauan lingkungan yang lebih ketat.
Kebijakan ini harus dirancang dengan hati-hati agar tidak merugikan kepentingan masyarakat dan lingkungan. karena itu, diperlukan pengaturan yang baik dan tegas dalam proses ekspor pasir laut agar dapat memberikan manfaat yang optimal bagi perekonomian negara, serta menjaga keberlangsungan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.