DEPOKPOS – Pengertian Kekuasaan Menurut Gilbert W. Fairholm, adalah kemampuan individu untuk mencapai tujuannya saat berhubungan dengan orang lain, bahkan ketika dihadapkan pada penolakan mereka.
Sedangkan Politik merupakan kegiatan individu maupun kelompok yang terlibat untuk memperoleh dan menggunakan kekuasaan untuk kepentingan sendiri. Dalam organisasi, politik kerap kali digunakan untuk mencapai tujuan, baik tujuan organisasi, pemimpin maupun para anggota. Namun, politik dianggap dapat merusak karena bersinggungan dengan kekuasaan, pengaruh hingga kepentingan masing-masing anggota. Tergantung bagaimana seseorang menggunakan politik dan kekuasaannya dalam mencapai tujuan, jika digunakan untuk hal baik maka akan baik pula hasilnya begitupun sebaliknya.
Dalam kehidupan organisasi Kekuasaan dan Politik memberikan dampak positif dan negatif yaitu, kekuasaan dan politik dikatakan positif jika peraturan diterapkan dan digunakan dengan sesuai, dan kebijakan yang ada dapat diterima oleh seluruh anggota sehingga memberi dorongan besar bagi anggota agar pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Sedangkan dampak negatifnya adalah perebutan kekuasaan karena muncul rasa persaingan antar pemimpin, berkurangnya kinerja para anggota karena adanya tekanan dari pihak atasan dan anggota tidak memiliki komitmen terhadap organisasi maupun perusahaan.
Lalu bagaimana peranan kekuasaan dan politik terhadap pengembangan organisasi?
Organisasi terdiri dari sekelompok orang yang saling berinteraksi dalam mewujudkan tujuan tertentu. Setiap pimpinan dan anggota dalam organisasi memiliki peran dengan nilai dan pengaruh yang dimilikinya untuk mencapai tujuan organisasi. Pengembangan organisasi yang berhubungan dengan kekuasaan dan politik merupakan suatu pendekatan khusus yang mengandalkan ilmu perilaku, pemecahan masalah secara sistematik, manajemen kerja sama hingga proses organisasi.
Kekuasaan dan politik organisasi memiliki peran untuk mengatur sistem organisasi agar teratur dan tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik. Semakin besar organisasi tersebut, maka semakin besar pula kesempatan terdapat konflik antar anggota. Dalam suatu organisasi akan memunculkan pemikiran, sifat, perilaku yang berbeda-beda, oleh karena itu pimpinan yang memiliki kekuasaan akan mengatur agar tidak terdapat perbedaan bagaimanapun caranya.