Cephalgia adalah istilah medis untuk sakit kepala atau sakit kepala yang bisa disebabkan oleh gejala sejumlah penyakit yang terjadi secara bersamaan.
DEPOKPOS – Cephalgia bersumber dari bahasa Yunani dan terdiri dari dua kata yaitu cephalo dan algos. Cephalus artinya kepala sedangkan Algos artinya sakit. Sakit kepala dapat menyebabkan hambatan tidur dan makan, depresi atau kecemasan pada mereka yang mengalaminya. (Hidayati, 2016).
Sakit kepala adalah keluhan pasien yang paling umum, memepengaruhi lebih dari 60 % pelayanan kesehatan primer dari populasi dunia. Sekitar 60% populasi dunia menderita sakit kepala per tahun dan lebih dari 90% melaporkan mengalami nyeri. Laporan terbaru menyatakan bahwa antara 5 sampai 9 juta kunjungan ke dokter perawatan primer di Amerika Serikat untuk gejala migrain cenderung lebih umum di kalangan wanita (Haryani, 2018).
Cephalgia atau sakit kepala adalah salah satu penyakit yang sangat umum terjadi dikalangan masyarakat, dan termasuk jenis sakit kepala yang kronis atau berulang. Masalah ini bisa terjadi pada siapa saja, baik itu anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Beberapa penyebab cephalgia meliputi tekanan emosional, stres, perubahan hormon, kelelahan, dan kurangnya istirahat yang cukup.
Orang yang sering mengalami sakit kepala memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami depresi dan kecemasan. Salah satu alasan utama mengapa sakit kepala dapat memicu masalah kesehatan mental adalah karena rasa sakit yang berkelanjutan dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, sering mengalami ketidak nyamanan, kelelahan, dan gangguan tidur, yang dapat memicu perasaan tertekan dan stress. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang yang sering mengalami sakit kepala untuk mencari perawatan medis yang tepat untuk mengatasi kondisi mereka. Selain itu, mereka juga harus mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter, jika mereka mengalami gejala depresi atau kecemasan yang berkelanjutan. Perawatan yang tepat dan dukungan yang tepat dapat membantu individu mengelola sakit kepala mereka dan meminimalkan dampaknya pada kesehatan mental mereka.