DEPOKPOS – Dispraksia adalah gangguan koordinasi perkembangan yang terjadi pada anak, umumnya penyakit ini lebih sering ditemukan pada anak laki laki daripada anak perempuan.
Kondisi ini disebabkan oleh gangguan pada syaraf yang menyebabkan otak sulit memperoses sinyal perintah gerak secara sederhana, kondisi ini membuat anak kesulitan dalam berfikir,merencanakan,dan mengatur gerakan sehingga mereka tidak bisa melalukan aktifitas umum seperti melompat dan berjalan. Meski begitu kondisi ini berbeda dari motoric lainnya.
Penyebab Dispraksia pada anak
kondisi sel saraf tidak berkembang dengan benar,sehingga dapat memengaruhi pengiriman pesan dari otak keseluruh tubuh. Adapun beberapa factor yang memungkinkan anak terkena dispraksia yaitu:
⦁ Ibu mengkonsumsi alkohol saat hamil
⦁ Bayi lahir dengan kondisi premature
⦁ Lahir dengan berat badan yang rendah
⦁ Mengkonsumsi obat obatan pada saat hamil
Jenis jenis dispraksia
Ada beberapa jenis dispraksia antara lain,
⦁ Dispraksia ideomotoris
Kurangnya kemampuan dalam melakukan gerakan sederhana seperti menggunting dan mengosok gigi
⦁ Dispraksia ideosional
Dapat melalukan gerakan kompleks tetapi tidak mempu menyelesaikan secara keseluruhan
⦁ Dispraksia kontruksional
Mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan kompleks yang berkaitan dengan bentuk seperti,
-menyusun balok
-menggambar
Diagnosis
Mendiagnosis dyspraxia memerlukan evaluasi penuh oleh tim spesialis yang beragam, termasuk dokter anak, terapis fisik, psikiater, dan ahli saraf.
Selama pemeriksaan fisik, tim medis mengamati informasi berikut:
⦁ Apakah keterampilan motorik tidak sesuai dengan usia dan kecerdasan?
⦁ Pasien juga dapat diminta untuk melakukan gerakan seperti melompat atau menggambar untuk melihat kemampuan pasien dalam melakukan gerakan kasar dan halus.
⦁ Anak mengalami keterlambatan dalam mencapai tonggak motorik. Kondisi tersebut secara signifikan mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan/atau prestasi akademik.
Ciri ciri dispraksia
Verbal -penangguhan kemahiran meluahkan bahasa (gagap), sulit dalam berbicara maupun berkomunikasi kondisi ini yang terjadi dikalangan anak anak yang mengalami dispraksia.