DEPOK POS – Kehamilan, persalinan dan menyusui merupakan proses fisiologis yang sangat perlu dipersiapkan oleh wanita-wanita atau pasangan subur sehingga ketika melalui proses tersebut ibu dapat melaluinya dengan aman dan selamat.
Ketika membicarakan ibu hamil apalagi ketika ibu tersebut baru pertama kali hamil maka ibu akan sangat berhati-hati akan kehamilannya. Disinilah dimulai adanya rasa senang dan rasa khawatir ibu akan kehamilannya. Ibu akan bertanya-tanya apakah dia bisa menjalaninya prosesnya dari hamil, persalinan hingga bayi lahir dengan sehat dan selamat.
Maka dari itu, ibu hamil sangat memerlukan perawatan rutin yang harus dilakukan selama kehamilan untuk mengetahui kondisi perkembangan janin. Rutin periksa ke tenaga kesehatan serta tanggap jika ada keluhan yang dirasakan. Cek darah yang termasuk dalam perawatan antenatal adalah salah satu hal yang harus dan hal yang penting dilakukan ibu hamil terutama pada ibu yang beresiko tinggi atau yang mempunyai penyakit bawaan.
Sesuai updatean terbaru tahun 2021 ada beberapa cek darah yang dianggap sangat penting untuk mencegah komplikasi kehamilan selain tes darah lengkap.
6 jenis cek darah yang perlu dilakukan ibu hamil:
⦁ Tes darah lengkap
Tes ini dapat membantu dokter untuk mengetahui jenis sel pembentuk darah, jumlah sel darah putih, apakah ada pembekuan darah serta apakah ibu ada resiko anemia.
⦁ Tes golongan darah dan rhesus
Tes ini juga sangat diperlukan, karena ketika ibu dalam proses persalinan ditakutkan ibu mengalami pendarahan yang cukup hebat maka dari itu untuk mengatasinya ibu disarankan untuk cek golongan darah dan rhesus jika belum mengetahui.
⦁ Tes gula darah
Tentu saja tes ini sangat diperlukan untuk mengetahui apakah ibu ada diabetes gestasional atau tidak. Karena jika dibiarkan dan tidak diobati, ini akan berdampak buruk pada kesehatan bayi
⦁ Tes infeksi menular seksual
Ibu hamil juga bisa terkena Infeksi menular seksual (IMS) dan itu bisa mengakibatkan koplikasi pada siibu dan bayi.
⦁ Tes darah Alfa FetoProtein (AFP)
Tes ini untuk mengukur tingkat protein yang dibuat oleh organ hati janin agar mengetahui apakah ada resiko kondisi genetik. Dan yang terakhir adalah ;
⦁ Tes serum darah
Tes ini untuk mengetahui apakah ada hal yang abnormal atau tidak pada kromosom.
Cek darah ini umumnya bisa dilakukan ibu hamil semenjak trimester pertama. Dimana untuk ibu yang sudah memasuki trimester pertama sebaiknya sudah mengetahui jenis golongan darah. Kemudian di trimester kedua cek darah dilakukan untuk mengetahui informasi mengenai resiko bayi yang mengalami cacat lahir atau apakah bayi mengalami kondisi genetik.
Dan ketika sudah masuk trimester ketiga, ibu hamil perlu menjalani tes darah untuk mengetahui kadar zat besi supaya bidan atau dokter bisa mencegah terjadinya kondisi diabetes gestasional terutama pada ibu hamil yang sudah mempunyai riwayat anemia pada trimester pertama .
Karena ketika ibu hamil terkena anemia, dikhawatirkan dapat meningkatkan resiko pendarahan atau kehilangan darah yang banyak ketika proses persalinan dan membuat ibu sulit melawan infeksi dan itulah salah satu yang dapat meningkatkan resiko kematian pada ibu serta angka kematian pada bayi.
Tidak perlu khawatir, karena dimasa remaja kita sudah bisa cek darah untuk mengetahui apakah ada resiko anemia dan kita juga bisa mencegah dan mengobati ketika sudah terkena anemia. [Ratna Sari Siallagan]