Kesehatan bagi semua orang merupakan hal yang paling utama dan paling penting karena tanpa kesehatan, seseorang merasa segala aktivitasnya menjadi lumpuh dan terbatas. Orang banyak berpendapat bahwa kesehatan itu mahal sehingga berusaha agar terhindar dari segala penyakit.
Berdasarkan buku Kesehatan Gigi dan Mulut karya Rachmat Hidayat, S.K.M., M.Kes, dan drg.Astrid Tandiari, kesehatan merupakan hasil interaksi berbagai faktor, baik faktor internal (dalam diri manusia) maupun faktor eksternal (luar diri manusia). Secara garis besar faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan individu, kelompok, dan masyarakat, dikelompokkan menjadi empat berdasarkan besar pengaruhnya terhadap kesehatan, yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan (hereditas).
Namun, aktivitas yang segudang dan tugas pekerjaan yang menumpuk membuat seseorang semakin kewalahan untuk menjaga kestabilan tubuhnya sehingga orang banyak melampiaskannya dengan makan yang berlebihan dan pola makan yang tidak terkontrol. Semua makanan langsung dilahap tanpa dipikirkan terlebih dahulu baik atau tidak untuk dikonsumsinya. Makanan panas, pedas, dan minuman dingin pun bercampur aduk saat makan sehingga sering kali seseorang mengalami rasa susah menelan, tenggorokan terasa gatal dan kering. Hal itu merupakan gejala penyakit radang tenggorokan.
Jenis penyakit radang tenggorokan memang sering dialami oleh anak-anak dan remaja, tetapi tidak menutup kemungkinan bagi orang dewasa. Tentunya, sangat mengganggu sekali ketika mengalami penyakit radang tenggorokan. Namun, sebelum membahas tentang radang tenggorokan, perlu diketahui terlebih dahulu anatomi tenggorokan itu sendiri. Tenggorokan menurut medis terbagi dua saluran, yaitu saluran napas (laring) dan saluran cerna (faring).
Sarjana Kedokteran Universitas YARSI, dr.Mutiara Rachmasari mengatakan faringitis (radang tenggorokan) adalah suatu penyakit yang menyerang tenggorokan. Paling sering disebabkan oleh virus dan bakteri akibat dari daya tahan tubuh yang menurun.
Faring, berasal dari kata Yunani, pharynk, yaitu penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Faring (pharynk) berhubungan dengan rongga buccal yang berperan dalam kebutuhan oksigenasi dikutip dari buku Kebutuhan Dasar Manusia.
“Penyakit radang tenggorokan termasuk golongan infeksi saluran napas atas dengan frekuensi ulangan (serangan berulang/kambuh) yang cukup tinggi maka penyakit ini tidak boleh disepelekan, apabila tidak diobati dengan adekuat (mengobati dengan benar, sesuai syaratnya dan aturannya) dapat menimbulkan gejala sisa yang berat, misalnya meningitis, demam rheumatik, dan glomerulonefritis akut,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan beberapa gejala yang timbul ketika radang tengorokan. Gejala yang pertama adalah gejala yang dirasakan oleh penderita (gejala subjektif), seperti sakit tenggorokan (nyeri menelan), tenggorokan gatal dan kering, napas bau tak sedap, badan pegal-pegal, nyeri otot, dan terkadang disertai flu dan batuk.
Gejala yang lainnya adalah gejala objektif (pemeriksaan fisik), seperti kemerahan di tenggorokan, bercak-bercak putih atau abu-abu di sekitar tonsil (amandel), kelenjar getah bening di area leher membengkak.
Berikut cara yang diberikan oleh dr.Mutia sebagai langkah pertama mengobati radang tenggorokan agar virusnya tidak semakin menyebar, yaitu melakukan terapi faringitis (perawatan di rumah) jika penyebabnya virus, hal ini dapat membantu mempercepat penyembuhan :
1. Konsumsi air putih yang banyak untuk mencegah dehidrasi
2. Kumur dengan air garam hangat
Caranya, sediakan 1 sdt garam. Lalu campurkan dengan segelas air hangat matang
3. Kumur dengan obat antiseptik/mouthwash untuk mencegah terjadinya bau mulut/ napas tidak segar.
4. Perbanyak istirahat
Semuanya akan sia-sia apabila sudah mengonsumsi air putih yang banyak dan berkumur dengan air garam hangat/dengan obat antiseptik pun, namun tidak melakukan istirahat. Hal itu bukan menjadikan tubuh kembali sehat/sembuh, melainkan berangsur sakit bahkan semakin parah. Istirahat yang cukup sangat penting untuk mengembalikan dan meningkatkan stamina tubuh sehingga terhindar dari serangan virus.
Selain melakukan terapi faringitis atau perawatan di rumah, beberapa obat herbal, seperti jahe dan madu juga bisa membantu melegakan tenggorokan.
Meskipun sudah melakukan pengobatan di rumah (terapi faringitis), tetap harus melakukan terapi medis atau berobat dan minta obat sesuai anjuran dokter, seperti obat antipiretik (penurun demam), analgetik (pereda nyeri), serta antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab radang tenggorokan. Jika dengan terapi medis sesuai anjuran dokter masih meninggalkan gejala maka perlu melakukan tindakan operatif (melakukan operasi).
Untuk mencegah terjadinya radang tenggorkan sebaiknya menghindari berbagi makanan, minuman dan peralatan makan, menghindari individu yang sakit, mencuci tangan dengan sabun antiseptik, melakukan pola hidup sehat, seperti tidak merokok dan menghindari asap rokok agar daya tahan tubuh tetap optima.
Selain itu mengonsumsi multivitamin atau makan buah-buahan yang kaya vitamin secara rutin juga bisa mencegah radang tenggorokan sekaligus menjaga tubuh tetap sehat, segar dan terhindar dari segala penyakit.
Seperti dilansir pada buku Go Healthy Go Beautiful, menerapkan pola makan dan minum dengan kurang tepat juga mengakibatkan masalah pada tubuh karena tanpa disadari makanan dan minuman tersebut bertumpuk di tubuh sehingga hal itulah yang menyebabkan seseorang mudah terserang penyakit. (Yolanda Bonnita)