Tradisi Pawai Obor Sambut Bulan Ramadhan

Ilustrasi. (istimewa)
Ilustrasi. (istimewa)

Menyambut bulan suci Ramadhan, bermacam tradisi kebudayaan mulai ramai digelar masyarakat di tanah air. Hal ini tak lain dan tak bukan untuk menyatakan rasa syukur dan mempererat tali silaturahmi antara kaum muslimin yang sebentar lagi akan melaksanakan ibadah puasa bersama-sama. Salah satunya adalah melakukan pawai obor.

Pawai merupakan iring-iringan sekelompok orang yang biasanya dilakukan di jalan raya. Umumnya dilakukan dengan menggunakan kostum. Pawai umumnya dilakukan atas sejumlah alasan, namun umumnya dilakukan terkait dalam suatu perayaan tertentu. (Sumber: wikipedia)

Berdasarkan pengertian di atas mengenai pawai di atas, dapat disimpulkan pawai obor adalah iring-iringan sekelompok orang yang dilakukan di jalan raya dengan menggunakan kostum, yaitu baju muslimsambil membawa obor yang terbuat dari bambu. Rombongan pawai ini diiringi alat musik rabana atau juga gendang sambil bersalawat.

BACA JUGA:  Dampak Body Shaming, Luka Emosi dan Gangguan Mental

Pawai obor dilakukan saat malam hari menjelang bulan suci ramadhan dengan diikuti oleh anak-anak, remaja, hingga orang tua. Disetiap daerah yang melaksanakan pawai obor ini memiliki waktu yang berbeda. Ada yang mengadakannya saat malam menjelang bulan suci ramadhan ada juga yang mengadakannya di hari terakhir bulan suci ramadhan.

Menurut Ahmad Salam, seorang tokoh pemuda yang memimpin jalannya pawai obor, pawai obor merupakan sebuah tradisi turun menurun yang dilakukan untuk menyambut bulan suci ramadhan yang juga memiliki banyak makna dalam pelaksanaannya.

“ Selain untuk mempererat tali silahturahmi, juga memiliki nilai gotong royong dan juga kebersamaan. Tujuannya untuk mengingatkan warga akan datangnya bulan suci Ramadhan serta mempersiapkan diri baik secara fisik dan mental dalam menjalankan ibadah puasa,” ujar Ahmad.

BACA JUGA:  Memahami Gempa Megathrust dan Tsunaminya

Antusiasme warga yang melakukan pawai obor pernah saya rasakan. Seusai sholat isya, para warga berkumpul di lapangan dengan membawa obor yang terbuat dari bambu. Api yang telah dinyalakan pada satu obor akan dioper pada obor lainnya. Cahaya dari api obor itu menerangi jalan-jalan di malam hari. Memberikan efek semangat untuk menjalani ibadah puasa.

Ketika para warga mulai berjalan sambil beriringan dan juga mulai bersalawat ada rasa haru dan juga bahagia menjadi satu. Bulan suci ramadhan merupakan bulan yang telah ditunggu-tunggu umat islam. Dimana Allah melipatgandakan pahala bagi orang yang berpuasa dan juga merupakan bulan pembebasan dari siksa neraka. Tak pernah saya berhenti mengucap syukur karena masih memiliki waktu untuk melaksanakan ibada puasa.

BACA JUGA:  Kenali Dampak Kecanduan Bermain Game Online Bagi Anak dan Remaja

Tradisi yang sudah turun-temurun ini, ternyata digelar di Depok, Tangerang, Bogor, Karawang, Tasikmalaya dan sejumlah daerah lainnya kerap menggelar acara yang sama untuk menyambut hari besar Islam termasuk bulan suci Ramadhan. Tujuannya adalah mempererat silaturahmi antara umat muslim.

Aulia Claudia Putri